Konklaf Pemilihan Paus: Belum Ada Kesepakatan di Hari Kedua
Kapel Sistina, Vatikan, kembali menjadi pusat perhatian dunia pada Kamis (8/5/2025) saat asap hitam membubung dari cerobongnya. Sinyal ini menandakan bahwa para kardinal yang tengah bersidang dalam konklaf belum berhasil mencapai mufakat untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Kegagalan di hari kedua ini memperpanjang penantian jutaan umat Katolik di seluruh dunia.
Sejak pagi hari, ribuan orang telah berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Roma. Mereka menanti dengan cemas sinyal visual yang akan menentukan arah Gereja Katolik ke depan. Namun, harapan mereka kembali pupus ketika asap hitam, simbol kebuntuan, sekali lagi terlihat mengepul ke angkasa. Pemandangan serupa juga terjadi sehari sebelumnya, Rabu (7/5), ketika asap hitam menyapa kerumunan peziarah yang memadati Lapangan Santo Petrus. Asap hitam itu mengkonfirmasi bahwa belum ada kandidat yang berhasil meraih dukungan mayoritas dua pertiga, syarat mutlak untuk menduduki Takhta Suci menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
Dalam tradisi konklaf yang telah berlangsung berabad-abad, komunikasi hasil pemungutan suara dilakukan secara eksklusif melalui warna asap. Penggunaan asap hitam menandakan bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai. Surat suara akan dibakar bersama bahan kimia khusus untuk menghasilkan warna hitam pekat. Sebaliknya, jika seorang paus baru telah terpilih, asap putih akan membubung sebagai pertanda sukacita bagi seluruh umat Katolik.
Konklaf tahun 2025 ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar dan paling representatif secara internasional dalam sejarah Gereja Katolik. Sebanyak 133 kardinal dari sekitar 70 negara ambil bagian dalam proses pemilihan yang penuh kerahasiaan ini. Keberagaman latar belakang dan pandangan para kardinal menambah kompleksitas dalam mencapai konsensus.
Sebagai perbandingan, konklaf tahun 2005 yang memilih Paus Benediktus XVI dan konklaf tahun 2013 yang memilih Paus Fransiskus masing-masing hanya berlangsung selama dua hari. Namun, sejarah mencatat proses pemilihan paus terlama terjadi antara November 1268 hingga September 1271, memakan waktu hampir tiga tahun. Penantian dunia akan sosok pemimpin baru Gereja Katolik masih terus berlanjut.