Megawati Ungkap Kekecewaan atas Performa PDI-P di Pemilu 2024: Suara Terpecah Jadi Sorotan Utama

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya atas hasil yang diraih partainya dalam Pemilu 2024. Dalam sebuah acara penghargaan pariwisata yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025, Megawati mengindikasikan bahwa PDI-P mengalami kemunduran signifikan.

"Kemarin waktu pemilu, saya tidak pernah berkomentar. Tapi sekarang, izinkan saya menyentil sedikit. Mengapa? Setelah mengalami 'babak belur' seperti itu. Apakah itu bisa disebut 'babak belur' atau tidak?" ungkap Megawati, mengisyaratkan adanya evaluasi mendalam terhadap kinerja partai.

Megawati, sebagai pemimpin tertinggi partai berlambang banteng, tentu memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika internal yang terjadi. Ia menyoroti adanya fragmentasi suara di daerah-daerah yang seharusnya menjadi basis kekuatan PDI-P, yang diyakini sebagai dampak dari faktor-faktor eksternal.

"Saya melihat dengan jelas, bahwa daerah-daerah yang seharusnya menjadi lumbung suara kita, justru terpecah-pecah. Saya tidak perlu menyebutkan detailnya," lanjutnya. Meskipun demikian, Megawati tetap menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader dan simpatisan yang telah berjuang maksimal dalam Pemilu 2024.

Megawati juga menekankan pentingnya soliditas dan kerja keras seluruh kader PDI-P dalam melayani rakyat. Ia mengingatkan untuk selalu berpegang teguh pada semboyan Satyam Eva Jayate, yang berarti kebenaran pasti akan menang.

"Saya selalu menekankan Satyam Eva Jayate karena kebenaran itu pasti, pasti akan menang. Tetapi, jika kalian loyo, maka kemenangan tidak akan diraih," tegas Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut.

Penurunan Perolehan Suara

Pada Pemilu 2024, PDI-P memang berhasil meraih suara terbanyak secara nasional, dengan total 25.387.279 suara dari 84 daerah pemilihan, yang mengantarkan 110 kadernya ke kursi DPR. Namun, perolehan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilu 2019, di mana PDI-P berhasil meraih 27.053.961 suara atau 19,33 persen, dan menempatkan 128 wakil rakyat di parlemen.

Selain itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya memperoleh 27.040.878 suara atau 16,47 persen, menempatkan mereka di posisi ketiga dalam kontestasi pilpres. Pasangan ini juga mengalami kekalahan di beberapa daerah yang selama ini dikenal sebagai basis PDI-P, seperti Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara.