Lonjakan Permintaan Evakuasi Ular, Damkar Kota Bengkulu Tangani 50 Kasus dalam Lima Bulan Terakhir

Peningkatan Signifikan Kasus Ular Resahkan Warga Kota Bengkulu

Kota Bengkulu mencatat peningkatan signifikan dalam laporan terkait keberadaan ular yang memasuki area pemukiman warga. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Bengkulu mengungkapkan telah mengevakuasi sebanyak 50 ekor ular dari berbagai lokasi di wilayah kota tersebut dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2025. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan menempatkan petugas Damkar dalam posisi siaga tinggi.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu, Yuliansyah, menyatakan bahwa laporan mengenai gangguan ular mengalami peningkatan yang cukup tajam. "Kami menerima banyak laporan dari masyarakat yang merasa terancam dengan keberadaan ular di sekitar rumah mereka. Laporan ini meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir," ujarnya.

Tim Damkar Kota Bengkulu tidak hanya berfokus pada pemadaman api, tetapi juga memiliki peran penting dalam penyelamatan dan evakuasi hewan berbahaya seperti ular. Menanggapi laporan warga, tim reaksi cepat Damkar segera meluncur ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan khusus untuk menangkap dan mengevakuasi ular dengan aman. Prosedur evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan keselamatan warga maupun ular itu sendiri.

"Alhamdulillah, semua ular yang kami evakuasi berhasil diamankan tanpa insiden. Anggota kami telah dilatih secara khusus untuk menangani situasi seperti ini, dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai," tambah Yuliansyah.

Kasus terakhir yang ditangani oleh Damkar adalah evakuasi seekor ular piton berukuran cukup besar di Jalan Adam Malik, Kelurahan Pagar Dewa. Ular tersebut ditemukan di area permukiman warga dan menimbulkan kepanikan. Berkat respon cepat tim Damkar, ular piton berhasil dievakuasi dengan aman dan kemudian dilepaskan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga.

Karnat, seorang warga setempat yang melaporkan keberadaan ular piton tersebut, menyampaikan apresiasinya atas respon cepat dan profesional dari tim Damkar. "Saya sangat berterima kasih kepada petugas Damkar yang telah datang dengan cepat dan berhasil mengevakuasi ular tersebut. Kami merasa lebih aman sekarang," katanya.

Selain menangani kasus evakuasi ular, Damkar Kota Bengkulu juga mencatat sejumlah kasus penyelamatan lainnya, termasuk evakuasi cincin yang tersangkut di jari sebanyak 28 kali dan penanganan sarang tawon sebanyak 65 kali. Data ini menunjukkan bahwa peran Damkar tidak hanya terbatas pada pemadaman api, tetapi juga mencakup berbagai aspek penyelamatan dan penanganan kedaruratan lainnya yang dihadapi masyarakat Kota Bengkulu.

Dengan meningkatnya kasus gangguan ular, Damkar Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan jika menemukan ular atau hewan berbahaya lainnya di sekitar permukiman. Masyarakat juga diminta untuk tidak mencoba menangani sendiri hewan berbahaya tersebut, tetapi segera menghubungi Damkar atau pihak berwenang lainnya untuk mendapatkan bantuan.

Berikut adalah rincian data evakuasi yang dilakukan oleh Damkar Kota Bengkulu dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2025:

  • Evakuasi Ular: 50 kasus
  • Evakuasi Cincin: 28 kasus
  • Evakuasi Sarang Tawon: 65 kasus