Inovasi Undangan Pernikahan: Kertas Daur Ulang Berbenih, Hadiah Ramah Lingkungan yang Bertumbuh
Pernikahan adalah momen sakral yang dirayakan dengan berbagai persiapan matang, salah satunya adalah undangan. Lebih dari sekadar pemberitahuan, undangan menjadi representasi identitas pasangan dan gambaran acara yang akan digelar.
Namun, tahukah Anda bahwa undangan pernikahan konvensional seringkali berakhir menjadi sampah? Ironis memang, mengingat proses pembuatannya melibatkan penebangan pohon dan penggunaan bahan kimia. Menyikapi permasalahan ini, sepasang anak muda kreatif menghadirkan solusi inovatif: undangan pernikahan ramah lingkungan yang dapat ditanam.
Undangan yang Menumbuhkan Cinta dan Kesadaran Lingkungan
Seed Paper Indonesia, sebuah usaha yang digawangi oleh Riska Fadilla dan Fadel, menawarkan konsep undangan pernikahan yang unik dan berkelanjutan. Alih-alih berakhir di tempat sampah, undangan ini dirancang untuk ditanam dan bertransformasi menjadi tanaman.
"Perjalanan kami dimulai dari sampah tumpukan skripsi dan sampah kertas bekas organisasi," ungkap Riska, salah satu pendiri Seed Paper Indonesia. "Kami berpikir, bagaimana kalau kertas-kertas ini diberi kehidupan kedua? Dari situlah lahir ide untuk mendaur ulang kertas bekas, menambahkan bibit tanaman, dan menjadikannya kertas baru yang bisa ditanam."
Undangan ini terbuat dari 100% kertas daur ulang dan bebas bahan kimia berbahaya. Di dalamnya disematkan bibit tanaman yang dapat dipilih sesuai keinginan, mulai dari sayuran hingga bunga. Setelah acara pernikahan selesai, undangan dapat disobek, ditanam dalam pot atau tanah, dan disiram secara teratur. Dalam beberapa hari, bibit akan mulai tumbuh dan berkembang, menjadi simbol cinta yang abadi dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Respon Positif dan Harapan akan Masa Depan yang Lebih Hijau
Inovasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Banyak calon pengantin yang tertarik dengan konsep undangan yang tidak hanya cantik, tetapi juga ramah lingkungan. Seed Paper Indonesia telah bermitra dengan ratusan brand dan berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Respon pasar luar biasa, bahkan sampai ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Spanyol dan Italia," jelas Riska. "Kami ingin mengedukasi dan memberitahukan masyarakat luas bahwa kertas juga ada yang ramah lingkungan, tidak harus menebang pohon untuk membuatnya. Bahkan kertas ini bernilai estetik, contohnya bisa dibuat menjadi undangan."
Dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 11.500 hingga Rp 27.000 per buah, undangan ini menawarkan alternatif yang terjangkau dan bermakna bagi pasangan yang ingin merayakan pernikahan mereka dengan cara yang lebih bertanggung jawab. Undangan pernikahan ramah lingkungan ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga representasi dari gaya hidup berkelanjutan yang semakin diminati.
Keunggulan Undangan Pernikahan Ramah Lingkungan:
- Terbuat dari 100% kertas daur ulang: Mengurangi penebangan pohon dan limbah kertas.
- Bebas bahan kimia berbahaya: Aman bagi lingkungan dan kesehatan.
- Berisi bibit tanaman: Dapat ditanam dan menghasilkan sayuran atau bunga.
- Unik dan personal: Desain dapat disesuaikan dengan keinginan.
- Berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Undangan pernikahan ramah lingkungan adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi bumi. Dengan memilih undangan ini, Anda tidak hanya merayakan cinta Anda, tetapi juga turut berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau.