Konflik dengan Pakistan Meningkat: India Tutup Puluhan Bandara, Penerbangan Domestik Lumpuh

Ketegangan India-Pakistan Memanas, Penerbangan Sipil Terganggu

Ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat, berdampak signifikan pada operasional penerbangan sipil di India. Puluhan bandara di wilayah utara dan barat India ditutup sementara, menyebabkan pembatalan ratusan penerbangan dan ribuan penumpang terlantar.

Kementerian Penerbangan Sipil India mengumumkan penutupan sementara 24 bandara sebagai langkah antisipasi di tengah situasi yang memanas. Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan dilaporkan telah melanjutkan penerbangan domestik dari empat bandara setelah sempat ditangguhkan.

Maskapai penerbangan domestik utama India, termasuk Indigo dan Air India, telah mengumumkan penangguhan penerbangan ke dan dari bandara-bandara yang terdampak hingga batas waktu yang belum ditentukan. Indigo, sebagai maskapai penerbangan domestik terbesar, telah membatalkan 165 penerbangan. Air India juga melakukan pengalihan rute untuk penerbangan internasional yang melewati wilayah udara yang terpengaruh.

Penutupan bandara ini merupakan dampak dari serangan rudal yang dilancarkan India ke wilayah Pakistan. India mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan kamp pelatihan teroris sebagai balasan atas serangan terhadap wisatawan di Kashmir. Eskalasi ini memicu langkah-langkah keamanan dari kedua belah pihak, termasuk penutupan wilayah udara dan bandara.

Ribuan penumpang merasakan dampak langsung dari pembatalan penerbangan ini. Banyak yang terpaksa mencari alternatif transportasi atau menunda perjalanan mereka. Seorang pengusaha India yang perjalanannya dari Dubai ke Chandigarh terganggu mengungkapkan pemahamannya atas situasi keamanan, meskipun ia mengalami ketidaknyamanan.

Berikut daftar bandara yang terdampak penutupan:

  • Amritsar
  • Srinagar
  • Dan bandara lainnya di wilayah utara dan barat India

Situasi ini terus berkembang, dan belum ada kepastian kapan operasional penerbangan akan kembali normal. Penumpang diimbau untuk terus memantau perkembangan terbaru dan menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk informasi lebih lanjut.