Spekulasi Pilkada Jatim 2029 Mencuat: Eri Cahyadi dan Emil Dardak Dilirik untuk Kontestasi Mendatang
Munas Apeksi VII di Surabaya menjadi ajang munculnya spekulasi politik terkait Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2029. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto secara implisit mendorong Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak untuk mempertimbangkan peluang mereka dalam kontestasi politik daerah tersebut.
Dalam forum yang dihadiri oleh 98 wali kota anggota Apeksi se-Indonesia, Bima Arya menyoroti potensi Eri Cahyadi dan Emil Dardak sebagai figur muda yang berpeluang memimpin Jatim di masa depan. Keduanya telah memiliki pengalaman memimpin daerah selama dua periode, Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya dan Emil Dardak sebagai Wakil Gubernur Jatim. Bima Arya bahkan berspekulasi bahwa Pilkada Jatim 2029 akan menjadi panggung politik yang menarik dengan kehadiran kedua tokoh tersebut.
Eri Cahyadi, yang saat ini merupakan kader PDI Perjuangan, memiliki opsi untuk maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Sementara itu, Emil Dardak, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim, berpotensi untuk mencalonkan diri sebagai gubernur. Bima Arya bahkan mengisyaratkan kemungkinan keduanya untuk berpasangan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Dia menekankan bahwa dalam politik, ada saatnya untuk berkompetisi dan ada saatnya untuk berkolaborasi.
Menanggapi "godaan" dari Wamendagri, Eri Cahyadi dan Emil Dardak hanya memberikan senyuman tanpa memberikan komentar lebih lanjut. Meskipun demikian, Bima Arya meyakini bahwa masyarakat Jatim akan mendapatkan pemimpin yang berkualitas jika keduanya benar-benar terlibat dalam Pilgub Jatim mendatang. Dia mengagumi gagasan-gagasan yang dimiliki oleh kedua tokoh tersebut dan optimis bahwa Jatim akan semakin maju di bawah kepemimpinan mereka.
Sebelumnya, dalam sambutannya sebagai Ketua Apeksi, Eri Cahyadi menekankan pentingnya Munas VII Apeksi sebagai wadah untuk menyelaraskan program-program pemerintah kota dengan pemerintah pusat. Dia juga menegaskan komitmen para wali kota untuk menjalankan visi dan misi Presiden terpilih Prabowo Subianto di daerah masing-masing.
Emil Dardak juga menyampaikan harapannya kepada para wali kota untuk terus berkolaborasi demi kemajuan Indonesia. Dia mengakui bahwa kompetisi antar-daerah merupakan tantangan yang tidak dapat dihindari, terutama dalam sektor ekonomi berbasis jasa dan perdagangan. Namun, dia menekankan pentingnya menemukan titik temu dan membangun kolaborasi di atas kompetisi. Emil Dardak berharap agar Apeksi tetap solid dan menjadi motor penggerak otonomi daerah yang efektif bagi pembangunan bangsa.
Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam Munas Apeksi VII:
- Spekulasi Pilkada Jatim 2029 dengan Eri Cahyadi dan Emil Dardak sebagai kandidat potensial.
- Penekanan pada kolaborasi antar-pemerintah kota untuk mencapai visi dan misi pembangunan nasional.
- Pengakuan terhadap tantangan kompetisi antar-daerah dan pentingnya membangun kolaborasi.
- Harapan agar Apeksi menjadi motor penggerak otonomi daerah yang efektif.