Tragedi di Laut Buton Tengah: Nelayan Muda Meregang Nyawa Diterjang Petir Saat Melaut

Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, dikejutkan dengan insiden tragis yang menimpa seorang nelayan muda. I, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo, ditemukan meninggal dunia di perahunya pada hari Selasa (6/5/2025). Kuat dugaan, nyawa I melayang akibat sambaran petir saat dirinya tengah memancing di perairan sekitar Buton Tengah.

Jasad I pertama kali ditemukan oleh LP, seorang nelayan lain yang tengah mencari kepiting di pesisir pantai. LP mendapati perahu I terapung dengan kondisi korban berada di dalamnya, sebagian tubuhnya terendam air. Penemuan ini sontak menggemparkan warga setempat, yang kemudian melaporkannya ke Polsek Lakudo. Petugas kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan melibatkan tim inafis dari Polres Buton Tengah.

Menurut keterangan yang dihimpun dari istri korban, I berpamitan untuk pergi memancing pada Selasa pagi. Namun, cuaca buruk melanda wilayah tersebut pada siang hari, dengan hujan deras disertai petir yang menggelegar. Iptu Thamrin, Kasi Humas Polres Buton Tengah, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan medis dan keterangan saksi mengindikasikan bahwa penyebab kematian korban adalah akibat sambaran petir. Kondisi cuaca ekstrem saat korban berada di laut menjadi faktor utama dalam tragedi ini.

Saksi lain, LD, seorang nelayan yang sempat memancing bersama korban, mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengajak I untuk pulang karena cuaca buruk. Namun, I menolak ajakan tersebut dengan alasan belum mendapatkan cukup banyak ikan. LD akhirnya memutuskan untuk pulang, meninggalkan I yang tetap melanjutkan aktivitas memancingnya. Tak lama kemudian, hujan deras disertai petir dan guntur melanda perairan tersebut.

Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah I telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

Kronologi Kejadian:

  • Selasa Pagi: Korban I berpamitan untuk pergi memancing.
  • Siang Hari: Hujan deras disertai petir melanda wilayah Buton Tengah.
  • Penemuan Mayat: Nelayan LP menemukan jasad I di perahunya.
  • Pemeriksaan: Polisi melakukan olah TKP dan pemeriksaan medis.
  • Pemakaman: Jenazah I dimakamkan setelah keluarga menolak otopsi.

Analisis:

Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem bagi para nelayan. Aktivitas memancing di laut saat cuaca buruk, terutama saat terjadi petir, sangat berisiko dan dapat mengancam nyawa. Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi para nelayan untuk selalu mengutamakan keselamatan dan tidak memaksakan diri melaut saat kondisi cuaca tidak mendukung.