Medali Perunggu IJSO 2024: Kisah Inspiratif Mayumi, Siswi SMP Asal Palu yang Tak Pernah Menyerah
Medali Perunggu IJSO 2024: Kisah Inspiratif Mayumi, Siswi SMP Asal Palu yang Tak Pernah Menyerah
Nadira Mayumi, siswi kelas 9 SMP Al-Azhar Palu, telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Kegigihannya dalam bidang sains membawanya meraih medali perunggu pada International Junior Science Olympiad (IJSO) 2024 di Bucharest, Rumania. Prestasi membanggakan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Mayumi, yang diwarnai oleh kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Pencapaian ini bukan hanya kebanggaan bagi dirinya dan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Perjalanan Mayumi menuju podium IJSO dimulai sejak Sekolah Dasar (SD). Ketertarikannya pada dunia sains berawal dari sebuah buku edukasi tentang tubuh manusia yang dibacanya saat istirahat sekolah. Buku tersebut membangkitkan rasa ingin tahunya yang besar dan menumbuhkan kecintaannya pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegemarannya ini kemudian mengantarnya untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD pada tahun 2020 dan 2021, meskipun saat itu ia belum berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Kegagalan tersebut justru menjadi batu loncatan bagi Mayumi untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya.
Di bangku SMP, Mayumi kembali mencoba peruntungannya di OSN IPA. Kali ini, tekad dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia berhasil melewati seleksi tingkat kota dan provinsi, hingga akhirnya meraih medali perak pada OSN IPA SMP/MTs tahun 2024. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti nyata dari dedikasinya dalam belajar, serta dukungan dari berbagai pihak. Mayumi juga mendapatkan beasiswa yang memungkinkannya mengikuti pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tingkat nasional.
Medali perak OSN menjadi tiket emas bagi Mayumi untuk mewakili Indonesia di IJSO 2024. Kompetisi bergengsi yang diikuti oleh 304 peserta dari 54 negara ini menjadi tantangan tersendiri bagi siswi asal Palu tersebut. Menghadapi suhu dingin hingga 2 derajat Celcius di Bucharest, Mayumi tetap teguh dengan tekadnya. Ia berhasil melewati berbagai rintangan dan akhirnya membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia. Prestasi ini menjadi bukti bahwa kegigihan dan kerja keras akan selalu membuahkan hasil yang manis.
Selain IJSO, Mayumi juga telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang lainnya. Ia pernah meraih medali emas dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang IPA SMP/MTs Tahun 2024, dan menjadi finalis Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) bidang Cipta dan Baca Puisi Tingkat Nasional Tahun 2018. Semua pencapaian tersebut merupakan buah dari kerja keras, dukungan keluarga, guru, dan semangat pantang menyerah yang selalu membara dalam dirinya. Mayumi berharap dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan bercita-cita menjadi seorang dosen di masa depan.
Kisah Mayumi menginspirasi kita semua untuk selalu gigih mengejar mimpi dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Dedikasi dan kerja kerasnya menjadi bukti bahwa dengan tekad yang kuat, kita mampu meraih prestasi gemilang dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Semoga kisah Mayumi dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi.