Batang Optimis Tingkatkan Status Pelabuhan Perikanan, Dorong Ekonomi Maritim
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang memiliki ambisi besar untuk mentransformasi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang saat ini berstatus kelas C menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) kelas B. Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, menyatakan bahwa peningkatan status pelabuhan ini akan menjadi katalisator utama bagi pertumbuhan sektor perikanan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Dalam acara Rembug Nelayan yang berlangsung di Aula Bupati Batang, Faiz Kurniawan menyampaikan bahwa peningkatan status pelabuhan akan membuka pintu bagi kapal-kapal perikanan berukuran besar, dengan bobot di atas 100 gross ton (GT), untuk bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat di Batang. Hal ini, menurutnya, akan berdampak positif pada peningkatan retribusi daerah dan kesejahteraan para nelayan. Lebih jauh, Faiz meyakini bahwa peningkatan status pelabuhan akan memicu pertumbuhan berbagai industri turunan, seperti pengolahan ikan, pabrik es, cold storage, dan galangan kapal, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi berbasis kelautan.
Faiz Kurniawan juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh para nelayan, seperti fluktuasi harga ikan saat panen raya, proses perizinan kapal yang rumit, pendangkalan muara, dan keterbatasan ruang tambat kapal. Ia mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam mencari solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut melalui forum Rembug Nelayan. Faiz menekankan pentingnya sinergi dan gotong royong dalam mewujudkan visi Batang sebagai pusat kekuatan ekonomi maritim yang kuat dan berkelanjutan.
Optimisme Pemkab Batang terhadap sektor kelautan didasarkan pada kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian daerah. Di tengah perlambatan ekonomi nasional dan Jawa Tengah, Batang justru mencatat pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan sebesar 6,03 persen. Industri pengolahan ikan menjadi kontributor utama dengan sumbangan sebesar 39 persen, diikuti oleh sektor perikanan dan nelayan, serta pertanian, yang masing-masing menyumbang sekitar 19 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Data ini menegaskan bahwa sektor kelautan bukan hanya penting, tetapi juga vital bagi masa depan ekonomi Batang.
Tantangan yang dihadapi nelayan:
- Fluktuasi harga ikan saat panen raya.
- Proses perizinan kapal yang rumit.
- Pendangkalan muara yang menyulitkan kapal keluar masuk pelabuhan.
- Keterbatasan ruang tambat kapal.
Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Batang:
- Industri pengolahan ikan: 39%
- Sektor perikanan dan nelayan: 19%
- Sektor Pertanian: 19%