Cita Rasa Malaysia Hiasi Pesta Pernikahan di Shanghai: Nasi Lemak dan Teh Tarik Jadi Primadona
Pernikahan, sebuah momen sakral yang dirayakan dengan berbagai tradisi dan hidangan istimewa. Namun, ada yang unik dalam sebuah pesta pernikahan di Shanghai, China, baru-baru ini. Sepasang pengantin memilih untuk menyuguhkan hidangan khas Malaysia, nasi lemak dan teh tarik, sebagai menu utama bagi para tamu undangan.
Kisah ini bermula dari kecintaan pasangan tersebut terhadap kuliner Malaysia yang kaya rasa dan aroma. Nasi lemak, dengan nasi yang gurih beraroma santan dan lauk pauk yang beragam, serta teh tarik, minuman teh susu yang ditarik hingga berbusa, menjadi favorit mereka. Keinginan untuk berbagi pengalaman kuliner yang tak terlupakan ini dengan keluarga dan teman-teman, mendorong mereka untuk menghadirkan cita rasa Malaysia di hari bahagia mereka.
Chef Shah, pemilik restoran Malaysia di Shanghai, menjadi sosok di balik suksesnya pesta pernikahan unik ini. Melalui akun TikToknya @secretflavorshanghai, Chef Shah membagikan pengalamannya menyiapkan hidangan Malaysia untuk 300 tamu undangan. Ia menuturkan bahwa semakin banyak warga China yang memilih hidangan Malaysia untuk acara pernikahan mereka. Sebuah pengakuan atas popularitas dan daya tarik kuliner Negeri Jiran di kalangan masyarakat Tiongkok.
Selain nasi lemak yang disajikan dengan lauk lengkap seperti ayam goreng, ikan bilis, kacang tanah, telur rebus, sambal, dan timun, Chef Shah juga menghadirkan berbagai jajanan pasar khas Malaysia. Karipap (pastel), kue lapis, sate ayam, kue ku, dan aneka kue basah lainnya turut memeriahkan meja prasmanan. Untuk menyegarkan dahaga, es teh tarik dan es sirup menjadi pilihan yang tepat di tengah suasana pesta yang meriah.
Video yang diunggah Chef Shah di TikTok pun viral dan menuai beragam komentar positif dari warganet, khususnya dari Malaysia. Banyak yang merasa bangga bahwa kuliner Malaysia semakin dikenal dan digemari di mancanegara, bahkan menjadi bagian dari perayaan penting seperti pernikahan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya sekadar pengisi perut, tetapi juga dapat menjadi jembatan budaya yang menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Cita rasa Malaysia yang unik dan menggugah selera telah berhasil memikat hati masyarakat China, dan menjadi bukti bahwa kuliner dapat menjadi sarana diplomasi yang efektif.