Indonesia Sambut Baik Terpilihnya Paus Leo XIV, Harapan Baru bagi Perdamaian Dunia
Menteri Agama Republik Indonesia menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV, pemimpin tertinggi baru bagi umat Katolik sedunia. Terpilihnya Paus Leo XIV melalui proses konklaf yang khidmat menggantikan kepemimpinan Paus Fransiskus, menandai babak baru bagi Gereja Katolik dan diharapkan membawa angin segar bagi upaya perdamaian global.
Kardinal Robert Francis Prevost, yang kini menyandang nama Paus Leo XIV, terpilih setelah melalui proses konklaf yang dimulai sejak 7 Mei 2025. Pengumuman terpilihnya pemimpin tertinggi umat Katolik ini disambut dengan sukacita oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia. Menteri Agama secara khusus menyampaikan apresiasinya terhadap pesan perdamaian yang disampaikan Paus Leo XIV dalam pidato perdananya. Pesan tersebut dinilai sebagai seruan universal yang relevan bagi seluruh umat manusia, di tengah berbagai tantangan dan konflik yang masih mewarnai dunia saat ini.
Menteri Agama juga menyoroti komitmen Paus Leo XIV untuk melanjutkan perjuangan pendahulunya, Paus Fransiskus, dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kiprah Paus Fransiskus dalam mendorong dialog antar agama dan mengatasi berbagai isu kemanusiaan diakui telah memberikan kontribusi positif bagi dunia. Salah satu tonggak penting adalah penandatanganan Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal pada September 2024. Deklarasi tersebut menegaskan bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi sumber solusi bagi berbagai persoalan global, mulai dari krisis kemanusiaan, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.
Pemerintah Indonesia berharap, komitmen terhadap Deklarasi Istiqlal akan terus diperkuat dan dijalankan dengan baik di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan dunia yang lebih humanis, dengan alam yang terjaga kelestariannya, serta kohesi sosial yang kuat dan inklusif. Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV juga mencatatkan sejarah baru, karena beliau adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat dan menjadi Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus.
Dengan usia 69 tahun, Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa perspektif baru dan energi segar bagi kepemimpinan Gereja Katolik. Pemilihan nama Leo XIV sendiri diyakini memiliki makna simbolis, yang menggambarkan arah kepemimpinan gereja di bawah kepemimpinannya. Dunia menaruh harapan besar kepada Paus Leo XIV untuk terus menyuarakan perdamaian, keadilan, dan persaudaraan di tengah berbagai tantangan global yang kompleks.