Christine Hakim Ungkap Pengorbanan Tanpa Bayaran Demi 'Tjoet Nja Dhien'
Aktris senior Christine Hakim baru-baru ini membuka cerita mengenai pengorbanannya dalam pembuatan film monumental 'Tjoet Nja Dhien'. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa dirinya, bersama dengan aktor Slamet Rahardjo, rela tidak menerima bayaran atas peran mereka dalam film tersebut.
Keputusan ini, menurut Christine Hakim, didasari oleh komitmen yang kuat untuk menghasilkan karya berkualitas dan memberikan kontribusi positif bagi perfilman Indonesia. Lebih dari itu, ia dan seluruh tim memiliki tujuan mulia untuk mengangkat kisah pahlawan perempuan Indonesia, Cut Nyak Dien, yang gigih berjuang demi kemerdekaan bangsa.
"Kita semua memiliki komitmen yang sama saat itu," ungkap Christine Hakim. "Selain itu, kami juga ingin mengangkat cerita pahlawan perempuan Indonesia yang luar biasa dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini."
Proses produksi 'Tjoet Nja Dhien' memakan waktu hingga tiga tahun dan membutuhkan pendanaan yang signifikan. Christine Hakim bahkan rela mengumpulkan dana dari proyek syuting lain untuk membantu membiayai produksi film tersebut.
"Syutingnya sempat berhenti," jelasnya. "Kalau ada uang baru mulai lagi. Kita syuting ke tempat lain, dan nanti uangnya kita pakai untuk syuting itu."
Pengorbanan tidak hanya datang dari para aktor. Seluruh kru film juga menunjukkan dedikasi yang tinggi dengan tidak menuntut bayaran tambahan meskipun proses syuting memakan waktu yang sangat lama. Semangat kebersamaan dan visi yang sama menjadi pendorong utama bagi seluruh tim.
Film 'Tjoet Nja Dhien', yang disutradarai oleh Eros Djarot dan dirilis pada tahun 1988, merupakan sebuah film drama epos biografi sejarah Indonesia. Film ini berhasil meraih penghargaan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Selain Christine Hakim dan Slamet Rahardjo, film ini juga dibintangi oleh Piet Burnama dan Rudy Wowor.