Pentas DJ di Pesta Kelulusan SMK Tejakula Menuai Sorotan, Disdikpora Bali Angkat Bicara

Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Buleleng, Bali, menjadi perbincangan hangat setelah video penampilan seorang Disc Jockey (DJ) wanita di acara perayaan kelulusan siswa viral di media sosial.

Dalam video yang beredar luas, sang DJ terlihat mengenakan kostum yang menyerupai seragam sekolah, namun dengan modifikasi yang dianggap kurang pantas. Beberapa siswa juga tampak menikmati alunan musik dengan bergoyang mengikuti irama.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Crisna Adijaya, memberikan penjelasan. Menurutnya, acara tersebut berlangsung di SMKN 1 Tejakula pada hari Senin, 28 April 2025, dimulai pukul 16.00 Wita dan berakhir pukul 17.30 Wita.

Menyusul viralnya video tersebut, Disdikpora Bali segera mengambil langkah cepat dengan memanggil pihak sekolah, perwakilan siswa, dan DJ yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Crisna Adijaya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk ekspresi dari komunitas siswa di SMKN 1 Tejakula. Ia menambahkan, meskipun sekilas tampak kurang sesuai, klarifikasi dari guru, siswa, dan DJ menunjukkan bahwa seragam yang dikenakan oleh DJ tersebut hanya mirip dengan seragam siswa, sehingga menimbulkan kesan yang kurang baik.

Lebih lanjut, Crisna Adijaya mengungkapkan bahwa acara tersebut diinisiasi oleh komunitas siswa secara mandiri, tanpa pengawasan langsung dari pihak sekolah. Sebagai tindak lanjut, Disdikpora Bali akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan acara seremonial di lingkungan sekolah. Tujuannya adalah agar kegiatan serupa di masa mendatang lebih mengedepankan nilai-nilai yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kebudayaan Bali.

"Seni itu sangat luas, termasuk musik DJ atau modern. Namun, alangkah baiknya jika kegiatan semacam ini lebih menonjolkan rasa sosial budaya Bali. Perlu adanya kepekaan terhadap kondisi sosial di luar, dan mungkin ini menjadi kekurangan siswa dalam memahami kondisi Bali dan Indonesia secara keseluruhan," ujarnya.

Crisna Adijaya juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi siswa yang terlibat dalam acara tersebut mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang. Ia meyakini bahwa apa yang terlihat dalam video viral tersebut hanyalah bentuk euforia semata dari para siswa.

"Sama sekali tidak ada hal seperti itu. Klarifikasi dari pihak sekolah juga mengkonfirmasi hal tersebut. Acara berjalan dengan lancar dan tertib, tanpa adanya unsur pornografi. Euforia siswa saja yang mungkin kurang peka terhadap kondisi sosial masyarakat," pungkasnya.