Hujan deras disertai petir memakan korban jiwa di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Seorang petani bernama S (46), warga Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, dilaporkan meninggal dunia akibat sambaran petir pada Kamis (8/5/2025) sore. Peristiwa nahas ini terjadi ketika korban sedang mencari tempat berteduh dari hujan deras.

Menurut keterangan Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, korban saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari kebunnya. Karena hujan lebat disertai petir, S memutuskan untuk berhenti dan berteduh di sebuah pos di areal PTPN V, tempat beberapa orang lainnya juga berlindung. Tragisnya, saat korban hendak turun dari sepeda motornya, petir menyambar tubuhnya secara tiba-tiba.

Saksi mata bernama W, yang juga berada di lokasi kejadian bersama istrinya, menuturkan bahwa korban belum sempat turun dari motor ketika petir menghantam. W dan istrinya pun turut merasakan dampak sambaran petir, namun hanya mengalami luka bakar ringan di bagian punggung. Warga sekitar dan petugas keamanan perusahaan segera membawa korban ke Klinik Harapan Bunda di Desa Pesikaian. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan medis, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Kabar duka ini sontak membuat istri korban, R, terpukul. Pagi harinya, ia masih melihat suaminya berangkat ke kebun dalam keadaan sehat. Namun, pada pukul 16.15 WIB, ia menerima kabar buruk bahwa suaminya telah menjadi korban musibah. R segera bergegas menuju klinik dan mendapati suaminya telah menghembuskan nafas terakhir.

Pihak Polsek Cerenti telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Petugas juga melakukan pendataan dan mencatat keterangan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian. Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah membuat surat pernyataan yang menolak dilakukannya otopsi terhadap jenazah S. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap bahaya petir, terutama saat berada di area terbuka atau saat terjadi hujan deras.