Klaim Pakistan Tembak Jatuh Rafale India: Benarkah Chengdu J-10C Unjuk Gigi?

Ketegangan antara Pakistan dan India kembali memanas dengan klaim dari Islamabad bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale. Klaim ini menempatkan pesawat tempur Chengdu J-10C buatan China sebagai sorotan utama, memicu pertanyaan tentang kemampuan dan peran pentingnya dalam konflik yang sedang berlangsung.

Klaim penembakan jatuh tiga unit Rafale oleh J-10C dengan menggunakan rudal PL-15E mengundang perdebatan dan analisis mendalam di kalangan pengamat militer. Jika klaim ini benar, maka hal ini menandai sebuah peningkatan signifikan dalam kemampuan pertahanan udara Pakistan dan efektivitas J-10C sebagai platform tempur.

Chengdu J-10C, yang diproduksi oleh Chengdu Aircraft Industry Co., Ltd., telah lama dipandang sebagai aset penting dalam Angkatan Udara Pakistan. Pesawat tempur multiperan ini dikenal karena kemampuan manuvernya, sistem avionik canggih, dan kemampuan membawa berbagai macam persenjataan. Berikut ini spesifikasi dari Chengdu J-10C :

  • Panjang: 16,9 meter
  • Lebar sayap: 9,8 meter
  • Tinggi: 5,7 meter
  • Kecepatan maksimum: Mach 2,2 (2.327 km/jam)
  • Ketinggian terbang maksimum: 18.000 meter
  • Kapasitas muatan: 6.000 kg

Kemampuan J-10C untuk membawa muatan hingga 6.000 kg memungkinkan integrasi berbagai macam persenjataan, termasuk meriam 23 mm, rudal udara-ke-udara, dan amunisi berpemandu presisi. Fleksibilitas ini menjadikan J-10C platform yang serbaguna dan mampu menghadapi berbagai ancaman.

Rudal PL-15 menjadi sorotan karena jangkauannya yang diklaim mencapai 200 km. Kemampuan ini memungkinkan J-10C untuk menyerang target di luar jangkauan visual, meningkatkan kemampuan pertahanan udara Pakistan secara signifikan. PL-15 sering disebut-sebut sebagai pesaing rudal udara-ke-udara jarak menengah canggih (AMRAAM) AIM-120D buatan AS.

Keakuratan klaim Pakistan tentang penembakan jatuh pesawat India masih perlu diverifikasi secara independen. Namun, insiden tersebut menyoroti meningkatnya kecanggihan dan kemampuan J-10C, serta implikasi potensialnya terhadap dinamika kekuatan udara di wilayah tersebut. Apabila klaim ini terkonfirmasi, maka akan meningkatkan reputasi pesawat J-10C dan berpotensi meningkatkan daya tariknya di pasar ekspor alutsista.

Konflik antara Pakistan dan India selalu menjadi perhatian dunia. Penggunaan alutsista modern seperti Rafale dan J-10C semakin meningkatkan kompleksitas situasi dan menekankan pentingnya dialog dan de-eskalasi untuk mencegah konflik lebih lanjut.