Dinda Kanyadewi: Antara Stigma Antagonis dan Tantangan Peran
Dinda Kanyadewi, aktris yang namanya identik dengan peran antagonis, mengungkapkan dinamika antara stigma yang melekat dan tantangan yang dihadapi dalam setiap karakter yang diperankannya. Dikenal luas berkat perannya sebagai Mischa dalam sinetron Cinta Fitri, citra antagonis yang kuat telah lama melekat pada dirinya.
Dalam sebuah kesempatan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Dinda mengakui bahwa dirinya sempat merasa jenuh dengan stereotip tersebut. Ia bahkan mempertanyakan kemampuan aktingnya, merasa terjebak dalam satu jenis peran. Namun, seiring berjalannya waktu, Dinda menyadari bahwa jam terbang yang tinggi dalam memerankan karakter antagonis telah membentuk trademark tersendiri baginya. Pengalaman ini, di satu sisi menjadi beban, namun di sisi lain juga menjadi modal berharga untuk mendalami karakter-karakter kompleks.
"Sebagai seorang aktor gak bisa disalahkan juga karena memang mungkin trademark itu ada karena aku sudah cukup lamalah memerankan tokoh jahatlah atau antagonis itu," ujarnya.
Kesempatan untuk kembali menghidupkan karakter antagonis di layar lebar justru menjadi tantangan yang menarik bagi Dinda. Dalam film Dasim, ia memerankan tokoh Teh Diah, sebuah peran yang menuntutnya untuk keluar dari zona nyaman dan memberikan interpretasi yang berbeda dari peran-peran antagonis sebelumnya.
Untuk mendalami karakter Teh Diah, Dinda melakukan serangkaian penyesuaian, mulai dari tampilan fisik hingga intonasi suara. Ia berusaha keras untuk menciptakan karakter yang unik dan berbeda, sehingga penonton dapat melihat sisi lain dari kemampuan aktingnya.
"Aku berusaha sebaik mungkin terus berusaha mengganti penampilan dan nada bicara gitu," jelas Dinda.
Dinda menegaskan bahwa ia tidak berusaha untuk mendobrak stereotip secara sengaja, namun ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap peran yang dipercayakan kepadanya. Baginya, setiap karakter adalah tantangan untuk dieksplorasi dan dihidupkan dengan sepenuh hati.
Beberapa penyesuaian yang dilakukan Dinda Kanyadewi antara lain:
- Penampilan Fisik: Dinda melakukan perubahan pada penampilannya agar sesuai dengan karakter Teh Diah. Ini termasuk gaya rambut, riasan wajah, dan pilihan busana.
- Intonasi Suara: Dinda melatih intonasi suaranya agar sesuai dengan karakter Teh Diah. Ia berusaha untuk menciptakan suara yang berbeda dari peran-peran antagonis sebelumnya.
- Pendalaman Karakter: Dinda melakukan riset dan observasi untuk memahami latar belakang dan motivasi karakter Teh Diah. Ia juga berdiskusi dengan sutradara dan penulis naskah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakter tersebut.