Celana Jeans Asimetris Coperni: Tren Mode Kontroversial Seharga Tujuh Juta Rupiah

Celana Jeans Asimetris Coperni: Tren Mode Kontroversial Seharga Tujuh Juta Rupiah

Industri fesyen dunia kembali dihebohkan oleh sebuah tren kontroversial: celana jeans asimetris rancangan rumah mode Prancis, Coperni. Celana yang dijual dengan harga fantastis, sekitar tujuh juta rupiah, ini menampilkan desain unik; satu kaki berpotongan panjang ala bootcut, sementara kaki lainnya berpotongan pendek. Desain yang radikal ini telah memicu perdebatan sengit di media sosial, membagi opini publik antara pujian dan kecaman.

Coperni sendiri menggambarkan kreasi mereka sebagai perpaduan berani antara celana pendek pantai dan siluet celana panjang klasik. Tren ini pertama kali muncul ke permukaan publik pada peragaan busana Coperni bulan Oktober lalu, saat model Amelia Gray mencuri perhatian dengan mengenakan celana jeans unik tersebut. Sejak saat itu, popularitasnya, baik pujian maupun kritik, melesat di dunia maya, terutama di berbagai platform media sosial. Keunikan desainnya yang nyentrik telah memancing rasa ingin tahu publik, mendorong beberapa individu untuk mencoba meniru gaya tersebut dengan memodifikasi celana jeans lama mereka sendiri. Namun, di sisi lain, tanggapan negatif juga membanjiri dunia maya. Banyak yang menganggap desain celana ini aneh, tidak masuk akal, dan bahkan tidak pantas untuk dikenakan.

Salah satu figur publik yang turut berkomentar adalah influencer terkenal Kristy Sarah. Melalui akun TikTok-nya yang diikuti oleh 16 juta pengguna, ia berbagi pengalamannya mencoba celana kontroversial tersebut. Ia bahkan menyebutnya sebagai “celana paling kontroversial di internet saat ini,” sebuah pernyataan yang mendapat dukungan dari suaminya, Desmond, yang secara blak-blakan menyatakan ketidaksukaannya terhadap desain tersebut. Sentimen serupa diungkapkan oleh Carson Kressley, juri RuPaul's Drag Race dan pakar mode dari 'Queer Eye for the Straight Guy,' yang terang-terangan berharap tren ini akan segera meredup. Menurutnya, desain celana tersebut bukanlah sebuah inovasi yang patut diapresiasi, malah sebaliknya, ia berharap tren ini akan cepat usang dan tidak semakin populer.

Fenomena ini menyoroti dinamika industri mode yang senantiasa berinovasi, sekaligus memunculkan pertanyaan mendasar tentang batasan antara ekspresi diri dan norma estetika yang berlaku di masyarakat. Harga yang tinggi dan desain yang ekstrem telah menjadikan celana jeans asimetris Coperni ini lebih dari sekadar pakaian; ia menjadi simbol dari perdebatan tentang selera, kreativitas, dan daya tarik suatu produk di era media sosial yang begitu berpengaruh. Kontroversi yang ditimbulkannya justru semakin memperkuat posisi celana ini dalam perbincangan mode terkini, membuktikan bahwa terkadang, kontroversi dapat menjadi katalisator bagi popularitas.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan: * Desain asimetris: Satu sisi panjang, satu sisi pendek. * Harga yang tinggi: Sekitar Rp 7 juta. * Reaksi beragam: Antara pujian dan kecaman. * Pengaruh media sosial: Popularitas yang melesat di platform media sosial. * Imitasi: Beberapa orang mencoba memodifikasi celana jeans mereka sendiri. * Komentar figur publik: Kristy Sarah dan Carson Kressley turut berkomentar. * Perdebatan estetika: Menimbulkan perdebatan tentang selera dan norma estetika.