Perjuangan Tukang Parkir Madiun Wujudkan Mimpi Naik Haji Setelah Menabung Belasan Tahun

Madiun, Jawa Timur - Ujud Pranoto (61), seorang tukang parkir asal Madiun, bersama istrinya, Sariyati (50), akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji. Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi setinggi apapun dapat diraih.

Perjuangan Ujud dan Sariyati untuk mencapai impian ini tidaklah mudah. Selama 17 tahun, pasangan ini dengan gigih menyisihkan sebagian penghasilan mereka setiap hari. Ujud, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Sumatera, Kota Madiun, dan Sariyati, yang berjualan makanan ringan di sebuah warung, menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya mampu mendaftar haji pada tahun 2012.

Ujud, yang ditemui saat sedang bertugas mengatur parkir, terlihat tetap bersemangat meski usianya sudah tidak muda lagi. Dengan mengenakan rompi oranye dan topi hitam, ia dengan cekatan mengarahkan setiap sepeda motor yang datang. Ujud mengaku bahwa ia dan istrinya rutin berjalan pagi untuk menjaga kebugaran fisik mereka menjelang keberangkatan haji.

"Haji itu ibadah fisik, jadi kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin," ujarnya.

Niat untuk menunaikan ibadah haji muncul setelah melihat teman dan saudara yang telah lebih dulu berangkat ke Tanah Suci. Ujud, yang berasal dari Lamongan, telah merantau ke Madiun sejak tahun 1990-an untuk mencari rezeki. Awalnya, ia berjualan soto keliling, sementara Sariyati membuka warung di depan kantor polisi.

Usaha mereka sempat mengalami masa sulit saat pandemi Covid-19. Warung Sariyati bahkan sempat tergusur karena pembangunan. Namun, mereka tidak menyerah. Sariyati kemudian mendapat lokasi baru untuk berjualan, sementara Ujud beralih profesi menjadi tukang parkir.

"Dulu bapak jualan soto, terus jadi tukang parkir di depan Kantor Satlantas," kata Sariyati.

Pasangan ini sebenarnya dijadwalkan berangkat haji pada tahun 2020. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan keberangkatan mereka tertunda. Setelah penantian panjang, Ujud dan Sariyati akhirnya akan berangkat ke Tanah Suci pada tanggal 16 Mei 2025. Mereka telah mempersiapkan segala keperluan, baik fisik, mental, maupun perlengkapan ibadah.

Ujud dan Sariyati merasa lega karena ketiga anak mereka telah mandiri dan memiliki pekerjaan yang mapan. Anak pertama mereka bekerja sebagai guru, anak kedua sebagai pelaut, dan anak bungsu sebagai anggota TNI AU.

Setelah kembali dari Tanah Suci, Ujud dan Sariyati berencana untuk tetap bekerja seperti biasa. Ujud akan kembali menjadi tukang parkir, sementara Sariyati akan melanjutkan usaha warungnya. "Insya Allah tetap parkir. Itu kan pekerjaan sehari-hari. Ya buat makan dari parkir dan jualan itu," tutur Sariyati.