Keutamaan Sholat Tarawih Sepanjang Ramadhan: Kajian Hadits dan Anjuran

Keutamaan Sholat Tarawih Sepanjang Ramadhan: Kajian Hadits dan Anjuran

Sholat Tarawih, ibadah sunnah yang istimewa di bulan Ramadhan, memiliki kedudukan penting dalam ajaran Islam. Dikerjakan setelah sholat Isya, sholat ini dianjurkan (sunnah muakkad) dan dapat ditunaikan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri salam atau empat rakaat dalam satu salam. Keutamaan sholat Tarawih telah ditegaskan dalam hadits shahih, yang menggambarkannya sebagai qiyamul lail (sholat malam) yang penuh berkah di bulan suci ini. Salah satu hadits riwayat Bukhari menyebutkan: "Barangsiapa yang mengerjakan qiyam (shalat malam) pada bulan Ramadhan dengan hati penuh iman dan mengharap ridho dari Allah SWT maka diampuni baginya dosa yang telah lewat." Hadits ini menggarisbawahi pentingnya keikhlasan dan niat yang tulus dalam menjalankan ibadah Tarawih.

Lebih jauh lagi, terdapat riwayat yang melukiskan keutamaan sholat Tarawih pada setiap malam Ramadhan. Berbagai sumber kitab, seperti 'Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail' oleh Ustadz Rusdianto, SPdI, dan 'Taudhihul Adillah' karya M Syafi'i Hadzami, menjabarkan keutamaan ini secara detail, diperoleh melalui riwayat dari Ali bin Abi Thalib ra. yang menceritakan pertanyaan sahabat kepada Rasulullah SAW tentang keistimewaan sholat Tarawih. Berikut uraian keutamaan tersebut, yang perlu dipahami sebagai anjuran dan penguatan keimanan, bukan sebagai janji mutlak:

  • Malam ke-1: Dosa-dosa diampuni, seakan terlahir kembali suci.
  • Malam ke-2: Ampunan bagi diri dan orang tua (jika beriman).
  • Malam ke-3: Seruan malaikat untuk beramal dan mendapat ampunan.
  • Malam ke-4: Pahala setara membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran.
  • Malam ke-5: Pahala seperti sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.
  • Malam ke-6: Pahala seperti tawaf di Baitul Makmur.
  • Malam ke-7: Pengalaman spiritual seakan bertemu Nabi Musa AS.
  • Malam ke-8: Anugerah serupa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.
  • Malam ke-9: Ibadah setara ibadah seorang nabi.
  • Malam ke-10: Rezeki dunia dan akhirat.
  • Malam ke-11: Meninggal dunia dalam keadaan suci seperti bayi baru lahir.
  • Malam ke-12: Wajah bersinar seperti bulan di hari kiamat.
  • Malam ke-13: Terbebas dari rasa takut dan sedih di hari kiamat.
  • Malam ke-14: Kesaksian malaikat atas sholat Tarawih, sehingga terhindar dari hisab.
  • Malam ke-15: Shalawat dari para malaikat.
  • Malam ke-16: Tulisan 'selamat' dari Allah, masuk surga, terbebas dari neraka.
  • Malam ke-17: Pahala seperti pahala para nabi.
  • Malam ke-18: Doa malaikat untuk restu.
  • Malam ke-19: Diangkat derajatnya ke Firdaus.
  • Malam ke-20: Pahala seperti pahala para syuhada dan shalihin.
  • Malam ke-21: Bangunan dari cahaya di surga.
  • Malam ke-22: Keamanan dan kebahagiaan di hari kiamat.
  • Malam ke-23: Kota di dalam surga.
  • Malam ke-24: Dikabulkan 24 permohonan.
  • Malam ke-25: Terbebas dari siksa kubur.
  • Malam ke-26: Derajat amal kebaikan diangkat.
  • Malam ke-27: Melintasi Siratal Mustakim dengan cepat.
  • Malam ke-28: Derajat dinaikkan 1000 kali di surga.
  • Malam ke-29: Pahala seperti ibadah haji 1000 kali.
  • Malam ke-30: Menikmati buah-buahan surga, air kautsar, dan salsabila.

Niat dan Doa: Sebelum dan sesudah sholat Tarawih, membaca niat dan doa merupakan bagian penting. Niat sholat Tarawih berbeda antara sholat berjamaah dan sendiri. Doa setelah sholat Tarawih pun tersedia, memohon kesempurnaan iman dan berbagai kebaikan lainnya.

Kesimpulannya, sholat Tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan, membawa banyak keutamaan spiritual. Namun, penting diingat bahwa keutamaan ini sebagai motivasi dan penguatan iman, bukan jaminan mutlak. Keikhlasan dan ketaatan kepada Allah SWT tetap menjadi kunci utama dalam meraih ridho-Nya.