Stok Beras Nasional Lampaui Rekor Tertinggi dalam Sejarah, Bulog Optimalkan Penyerapan

Perum Bulog mencatatkan pencapaian signifikan dalam pengamanan stok beras nasional. Hingga awal Mei 2025, perusahaan pelat merah ini berhasil menyerap 2.000.524 ton beras dari petani dan mitra, sehingga total Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola mencapai 3,6 juta ton.

Angka ini menjadi rekor tertinggi yang pernah dicapai Bulog sepanjang 57 tahun sejarahnya. Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, mengungkapkan bahwa stok beras yang melimpah ini siap digunakan untuk mendukung berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan stabilisasi harga.

Bulog berkomitmen untuk terus mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani. Langkah ini bertujuan ganda, yaitu untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan dan sekaligus memastikan ketersediaan beras yang cukup bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Sesuai dengan penugasan pemerintah, kami membeli gabah kering panen dari petani dengan harga Rp 6.500/kg. Melalui Tim Jemput Gabah Perum Bulog, bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan Babinsa di lapangan, kami pastikan Bulog terus melakukan penyerapan sampai seluruh gudang penuh," kata Prihasto.

Strategi Penyerapan Gabah yang Komprehensif

Bulog menerapkan strategi penyerapan yang komprehensif untuk memaksimalkan perolehan gabah dan beras. Strategi ini melibatkan beberapa elemen penting:

  • Pembelian Langsung dari Petani: Bulog secara aktif membeli gabah kering panen langsung dari petani, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani. Hal ini memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang adil untuk hasil panen mereka.
  • Kemitraan dengan Penggilingan Padi: Bulog menjalin kerjasama erat dengan berbagai penggilingan padi di seluruh Indonesia, mulai dari skala kecil hingga besar. Kemitraan ini memungkinkan Bulog untuk menyerap beras dari berbagai sumber dan memastikan kualitas beras yang terjamin.
  • Tim Jemput Gabah: Bulog membentuk tim khusus yang bertugas menjemput gabah langsung dari petani di lapangan. Tim ini bekerja sama dengan penyuluh pertanian dan Babinsa untuk memastikan penyerapan yang efektif dan efisien.

Dengan strategi yang komprehensif ini, Bulog optimis dapat terus menjaga stok beras nasional dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendukung program-program pemerintah di bidang pangan.