BNPP Fokus pada Infrastruktur Perbatasan Krayan dan Sebatik, Prioritaskan Aksesibilitas dan Optimalisasi PLBN

Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dengan fokus utama pada peningkatan infrastruktur dan optimalisasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Kunjungan yang dipimpin oleh Komjen Pol Makhruzi Rahman ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi lapangan dan mengidentifikasi langkah-langkah strategis untuk mempercepat pembangunan di kawasan tersebut.

Krayan: Membuka Akses Melalui Jalur Darat

Salah satu agenda utama kunjungan adalah peninjauan jalur darat yang menghubungkan Malinau dengan Krayan, sebuah wilayah dataran tinggi di Kabupaten Nunukan. Selama ini, akses ke Krayan sangat bergantung pada penerbangan perintis, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. BNPP menyadari pentingnya jalur darat sebagai alternatif transportasi yang lebih terjangkau dan dapat diandalkan. Makhruzi Rahman menegaskan komitmen BNPP untuk mengawasi dan mendukung realisasi pembangunan jalan dari Malinau ke Krayan. Selain itu, diusulkan pula pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di Krayan, termasuk:

  • Jembatan Jalan Lingkar Nasional dari Kampung Baru menuju Pa' Kebuan dan Long Umung
  • Jembatan Pa' Lutut dan Pa' Rangeb

Pembangunan jembatan-jembatan ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat dan memperlancar distribusi hasil pertanian, perkebunan, serta bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Krayan.

Sebatik: Menangani Isu Perbatasan dan Optimalisasi PLBN

Kunjungan BNPP juga menyasar Pulau Sebatik, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di Sebatik, rombongan meninjau patok perbatasan Indonesia-Malaysia (PB 02 dan Patok 1), pangkalan Pos AL, pangkalan lama Sungai Nyamuk, dan PLBN Sebatik. Beberapa isu penting yang menjadi perhatian BNPP di Sebatik antara lain:

  • Keberadaan rumah warga yang masuk wilayah Malaysia akibat pergeseran patok perbatasan.
  • Akses jalan menuju Kantor Camat Sebatik Utara yang melewati wilayah Malaysia.
  • Status operasional PLBN Sebatik yang belum berfungsi optimal.

PLBN Sebatik saat ini hanya digunakan untuk bongkar muat barang domestik, padahal seharusnya berfungsi sebagai pelabuhan internasional. Permasalahan ini akan dibahas lebih lanjut di tingkat pusat untuk mencari solusi terbaik. Sebagai solusi sementara, disepakati untuk memperbaiki pelabuhan lama Sungai Nyamuk agar dapat digunakan untuk operasional domestik, sementara PLBN Sebatik tetap menjadi titik pemberangkatan dari Indonesia ke Malaysia. Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan menyambut baik kunjungan BNPP dan berkomitmen untuk menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang diberikan, termasuk percepatan pembangunan PLBN Sebatik dan penyelesaian masalah jalan menuju Kantor Camat Sebatik Utara.