Misteri Kematian Soleh di Kamboja: Otopsi Ungkap Organ Tubuh Utuh, Penyebab Kematian Belum Terungkap
Kasus kematian Soleh Darmawan (24), seorang pemuda asal Bekasi yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja, masih menyimpan teka-teki. Meskipun hasil otopsi sementara menunjukkan bahwa seluruh organ tubuhnya dalam kondisi utuh dan lengkap, penyebab pasti kematiannya belum dapat dipastikan.
Proses ekshumasi dan otopsi yang dilakukan di rumah duka di kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, pada hari Jumat (9/5/2025) memberikan sedikit titik terang. Kuasa hukum keluarga, Johny Alfaris, menyampaikan bahwa dugaan adanya bekas jahitan yang mengindikasikan pengambilan organ tubuh ternyata tidak terbukti. Pemeriksaan lebih lanjut oleh tim forensik memastikan bahwa seluruh organ dalam tubuh Soleh berada di tempatnya dan dalam kondisi baik.
Namun, temuan ini tidak serta merta mengakhiri pencarian jawaban atas penyebab kematian Soleh. Keluarga korban masih menantikan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel organ tubuh yang telah diambil, meliputi jantung, ginjal, paru-paru, darah, dan tulang. Sampel-sampel ini akan diuji di laboratorium Rumah Sakit Polri untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
"Hasil akhirnya diperkirakan akan keluar dalam dua pekan ke depan," ungkap AKP Andri Triputra, Kanit V Renakta Polda Metro Jaya, yang turut hadir dalam proses otopsi.
Soleh dikabarkan meninggal dunia di Kamboja pada tanggal 3 Maret 2025, hanya berselang dua minggu setelah ia berpamitan kepada keluarga untuk bekerja di sektor perhotelan di Thailand. Kabar duka ini mengejutkan pihak keluarga, yang kemudian menduga bahwa Soleh menjadi korban TPPO. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap fakta-fakta terkait kematian Soleh dan memastikan apakah ia benar-benar menjadi korban kejahatan perdagangan orang.
Hasil forensik yang lebih mendalam diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas dan membantu mengungkap kebenaran di balik kematian tragis Soleh Darmawan.