Rombongan biksu Thudong dari Thailand, yang telah menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan berjalan kaki sejak awal Februari 2025, kini telah tiba di Magelang dan bersiap untuk menyelesaikan perjalanan spiritual mereka di Candi Borobudur.

Pada hari Jumat, 9 Mei 2025, sebanyak 39 biksu dan 2 calon biksu bermalam di Kelenteng Liong Hok Bio, sebuah tempat ibadah Tri Dharma yang terletak di Kota Magelang. Pemberhentian ini menjadi momen penting sebelum mereka melanjutkan perjalanan terakhir menuju Candi Borobudur pada keesokan harinya. Meskipun jarak antara Magelang dan Borobudur relatif dekat, perjalanan ini memiliki makna yang mendalam karena dilakukan dengan berjalan kaki, sesuai dengan tradisi Thudong yang mengutamakan kesederhanaan, ketekunan, dan disiplin.

Rombongan biksu tiba di Kelenteng Liong Hok Bio pada pukul 13.30 WIB, lebih cepat dari perkiraan semula. Kedatangan mereka disambut dengan meriah oleh empat barongsai, yang merupakan simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Barongsai-barongsai ini mengiringi para biksu memasuki kelenteng, tempat mereka kemudian melepas alas kaki sebagai tanda penghormatan.

Di teras kelenteng, para biksu menerima penghormatan dari pengurus kelenteng. Penghormatan ini diwujudkan dengan menyiramkan air yang telah dicampur dengan kembang tujuh rupa ke kaki para biksu. Tindakan ini merupakan simbol penyucian dan penghormatan spiritual dalam tradisi Tri Dharma.

Bhante Wichai, seorang biksu dari Thailand yang turut serta dalam perjalanan ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan mereka mencapai tahap akhir perjalanan spiritual lintas negara ini. Ia mengakui bahwa perjalanan ini tidaklah mudah, terutama karena cuaca panas yang ekstrem di Indonesia. Namun, ia juga menyatakan bahwa dukungan dan antusiasme masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang ikut berjalan kaki bersama mereka, telah menjadi sumber motivasi yang besar.

Menurut Gunawan, Wakil Ketua Harian Tempat Ibadah Tri Dharma Liong Hok Bio, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025, akan diadakan prosesi Pindapatta di sekitar kelenteng. Dalam prosesi ini, umat akan berjejer di sepanjang jalan di depan kelenteng untuk memberikan dana berupa makanan atau sumbangan kepada para biksu. Pindapatta merupakan tradisi penting dalam agama Buddha, di mana para biksu menerima dana dari umat sebagai bagian dari praktik kebajikan dan saling berbagi.

• Pindapatta akan dimulai pukul 07.00 WIB
• Umat berjejer di sepanjang kelenteng sampai Jalan Pemuda.

Kehadiran para biksu Thudong di Magelang tidak hanya menjadi peristiwa keagamaan, tetapi juga menjadi momen silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antarumat beragama. Sambutan hangat dari masyarakat Magelang menunjukkan toleransi dan kerukunan yang kuat di daerah tersebut.