Kementerian PUPR Libatkan Konsultan Internasional untuk Evaluasi Proyek MLFF
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menggandeng konsultan independen internasional untuk melakukan kajian mendalam terhadap proyek Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa henti. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempercepat implementasi sistem tersebut, yang mengalami penundaan akibat berbagai kendala teknis dan administratif.
Menteri PUPR, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa kompleksitas dokumen dan perjanjian terkait proyek MLFF menjadi alasan utama keterlibatan konsultan asing. Proses negosiasi dengan pihak Hungaria, yang merupakan mitra dalam proyek ini melalui badan usaha pelaksana (BUP) PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), juga memerlukan tinjauan independen untuk memastikan keselarasan kepentingan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Nama-nama besar seperti PWC dan EY disebut-sebut sebagai kandidat potensial konsultan yang akan dilibatkan.
"Dokumennya sangat tebal dan rumit. Oleh karena itu, kami akan menunjuk konsultan independen internasional untuk meninjau semua aspek terkait proyek ini," ujar Dody dalam konferensi pers di Jakarta.
Keterlibatan konsultan internasional diharapkan dapat memberikan perspektif objektif dan keahlian teknis yang diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang menghambat implementasi MLFF. Selain itu, tinjauan independen juga akan membantu memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan standar internasional dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna jalan tol.
Salah satu fokus utama evaluasi adalah penataan tata kelola internal di Kementerian PUPR terkait proyek MLFF. Dody menekankan pentingnya menyelesaikan permasalahan internal sebelum melanjutkan implementasi sistem tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi masalah di kemudian hari dan memastikan kelancaran operasional MLFF.
"Kami harus menyelesaikan hal-hal internal terlebih dahulu sebelum mengeksekusi sistem ini. Kami tidak ingin menghadapi masalah baru di kemudian hari," tegas Dody.
Selain aspek tata kelola, konsultan internasional juga akan mengevaluasi aspek teknis dari sistem MLFF, termasuk teknologi yang digunakan, integrasi dengan sistem tol yang ada, dan keamanan data pengguna. Evaluasi ini akan membantu mengidentifikasi potensi risiko dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk memastikan keandalan dan keamanan sistem.
Proyek MLFF sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemacetan di jalan tol. Sistem ini memungkinkan pengguna jalan tol untuk melakukan pembayaran tanpa harus berhenti di gerbang tol, sehingga mempercepat waktu tempuh dan mengurangi antrian.
Implementasi MLFF di Indonesia telah mengalami penundaan selama lebih dari dua tahun, meskipun telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Berbagai kendala muncul, mulai dari masalah internal di RITS, hingga uji coba tertutup yang belum membuahkan hasil. Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga menemukan sejumlah kekurangan dalam sistem tersebut.
Dengan adanya tambahan anggaran sebesar Rp 23,32 triliun, sehingga total anggaran Kementerian PUPR menjadi Rp 73,76 triliun, Dody berharap proyek MLFF dapat segera direalisasikan. Ia menargetkan proyek ini dapat mulai berjalan tahun ini.
"Kami berharap proses penataan ini dapat rampung secepatnya dan proyek MLFF dapat mulai berjalan lagi tahun ini," pungkas Dody.
Sistem MLFF direncanakan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mengidentifikasi kendaraan yang melintas di jalan tol. Transaksi pembayaran akan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi atau sistem pembayaran elektronik lainnya. Dengan demikian, pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti dan mengantri di gerbang tol, sehingga perjalanan menjadi lebih efisien dan nyaman.
Daftar Kendala Implementasi MLFF:
- Masalah Internal di PT Roatex Indonesia Toll System (RITS)
- Uji coba tertutup yang belum berhasil
- Audit BPK menemukan kekurangan sistem
Manfaat Implementasi MLFF:
- Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Tol
- Mengurangi Kemacetan
- Mempercepat Waktu Tempuh Perjalanan
- Meningkatkan Kenyamanan Pengguna Jalan Tol