Gubernur Bali Instruksikan Tindak Tegas Ormas Bermasalah dan Premanisme

Gubernur Bali, Wayan Koster, secara tegas menginstruksikan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bali yang baru, Gede Suralaga, untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) yang dianggap menyimpang dan praktik premanisme yang meresahkan masyarakat. Instruksi ini disampaikan Koster dalam amanatnya saat pelantikan Suralaga sebagai Kepala Kesbangpol Bali menggantikan I Gusti Ngurah Wiryanata.

Koster menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan Bali dari potensi gangguan yang ditimbulkan oleh ormas yang bertindak di luar batas kewajaran. Ia menyatakan bahwa pemerintah provinsi memiliki kewenangan penuh untuk memberikan izin atau menolak keberadaan ormas baru di Bali. Koster juga menyoroti adanya ormas baru dari luar Bali yang menjadi perhatian khusus dan akan segera dibahas dalam rapat koordinasi pada hari Senin mendatang.

"Sikap tegas akan diambil terhadap ormas yang melakukan tindakan premanisme," ujar Koster dengan lugas. Ia juga mengingatkan bahwa Bali tidak membutuhkan praktik-praktik premanisme yang justru membebani masyarakat dan pemerintah. Koster menegaskan bahwa masyarakat Bali membutuhkan ketertiban yang dibangun dengan cara-cara yang berbudaya.

Sebelumnya, Koster telah menyatakan komitmennya untuk memberantas premanisme di Pulau Dewata. Bersama dengan Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, dan Kajati Bali, ia akan mendeklarasikan perang terhadap aksi premanisme. Koster mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan Bali.

Koster menegaskan bahwa tatanan kehidupan masyarakat Bali selama ini sudah berjalan dengan baik, dan yang dibutuhkan adalah ketertiban yang berlandaskan budaya. Ia telah menginstruksikan aparat penegak hukum untuk menindak tegas segala bentuk praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.