Sentuhan Personal di Pernikahan Luna Maya: Kain Batik dan Gaun Pengantin Sarat Makna untuk Ayahanda Tercinta

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier menjadi perayaan cinta yang intim, diwarnai kehadiran keluarga dan sahabat terdekat. Di balik kemeriahan pesta, terdapat sentuhan personal yang mengharukan sebagai penghormatan kepada mendiang ayah Luna Maya.

Serangkaian busana yang dikenakan Luna bukan sekadar pakaian, melainkan simbol cinta dan kenangan abadi. Pada akad nikah yang berlangsung pada hari Rabu, 7 Mei 2025, Luna tampil anggun dalam kebaya putih berpaes Jawa, hasil kreasi Eddy Betty. Detail motif bunga dan dedaunan pada kebaya tersebut mencerminkan filosofi Jawa tentang kesuburan dan pertumbuhan.

Sehari sebelumnya, dalam prosesi siraman, Luna mengenakan kain jumputan merah muda rancangan Fadlan. Warna dan motif kain ini melambangkan penyucian diri menjelang pernikahan, sekaligus harapan akan kesucian dan kesuburan dalam rumah tangga.

Momen paling emosional adalah ketika Luna menjalani upacara melukat bersama Maxime. Ia mengenakan kain batik ramah lingkungan, buah karya sahabatnya, Asri Welas. Batik ini istimewa karena menggabungkan lukisan karya mendiang ayah Luna, Uut Bambang Sugeng, dengan motif tradisional seperti Sido Mukti, Sido Luhur, dan Welas Asih. Uut Bambang Sugeng sendiri berpulang pada 28 November 1995 dan dikenal sebagai seorang seniman lukis.

Asri Welas mengungkapkan bahwa batik tersebut adalah wujud doa agar pernikahan Luna dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan. Penggunaan pewarna alami juga menjadi bentuk komitmen terhadap nilai keberlanjutan.

Kejutan lain hadir pada resepsi bertema international wedding yang digelar Kamis, 8 Mei 2025. Luna memilih gaun hitam bergaya ekspresionis yang memukau para tamu. Dalam video yang beredar, Luna mempersembahkan gaun tersebut kepada sang ibunda, Desa Maya Waltaurd Maiyer, sambil menjelaskan bahwa sosok perempuan dalam lukisan di gaun itu adalah ibunya. Tak ketinggalan, elemen lukisan sang ayah juga turut dihadirkan dalam karya seni tersebut.

"Ini kejutan untuk Mama," ujar Luna dengan suara bergetar. "Dan Papa, kayaknya ada di sini," tambahnya sambil menunjuk bagian gaun yang menampilkan jejak seni sang ayah. Gaun strapless tersebut merupakan rancangan desainer bridal Yefta Gunawan.

Untuk resepsi pernikahan sesi pertama yang digelar pada malam hari setelah akad, Luna tampil elegan dalam gaun putih gading berpotongan A-line dengan aksen tali di bahu, hasil karya Hian Tjen. Setiap detail busana yang dipilih Luna Maya pada hari bahagianya memiliki makna mendalam, sebuah penghormatan yang indah kepada sang ayah tercinta.