Aksi Penikaman di Jembatan Gentala Arasy: Motif Asmara dan Dugaan Pemerasan Terungkap

Kota Jambi digegerkan dengan aksi penikaman yang terjadi di kawasan Jembatan Gentala Arasy, sebuah lokasi yang populer di kalangan muda-mudi. Aldo Aprian (23), kini harus berurusan dengan hukum setelah melakukan penikaman terhadap RAM, seorang pemuda yang tengah menikmati waktu bersama kekasihnya di tempat tersebut pada 21 Maret 2025.

Menurut pengakuan Aldo, tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh rasa tidak senang dan kesal melihat Jembatan Gentala Arasy dijadikan tempat berpacaran. Ia mengaku telah menegur korban sebelumnya. Namun, versi cerita Aldo menyebutkan bahwa korban justru menghindar dan mengatakan ingin bertemu dengan keluarganya. Merasa tersinggung karena tidak menemukan keluarga korban saat didatangi kembali, Aldo kemudian nekat menikam punggung RAM. Ia juga mengaku bahwa pisau yang digunakan untuk melakukan penikaman tersebut selalu dibawanya sebagai bentuk perlindungan diri.

Polsek Pasar saat ini tengah mendalami kasus ini. Kanit Reskrim Polsek Pasar, Ipda Muhammad Ali, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi terkait dugaan tindak pemerasan yang sering dilakukan oleh pelaku. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Aldo kerapkali meminta uang dengan paksa kepada pasangan muda-mudi yang tengah berpacaran di sekitar Jembatan Gentala Arasy, dengan nominal berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000. Kendati demikian, pihak kepolisian saat ini masih fokus pada penanganan kasus penikaman yang telah dilaporkan. Dugaan tindak pemerasan masih dalam tahap pendalaman lebih lanjut.

Atas perbuatannya, Aldo Aprian kini dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan, yang memiliki ancaman hukuman pidana penjara.