Api Dharma Mrapen: Simbol Kebijaksanaan dan Persatuan dalam Perayaan Waisak

Menjelang peringatan Tri Suci Waisak, umat Buddha di Indonesia kembali melaksanakan ritual sakral pengambilan Api Dharma dari Api Abadi Mrapen yang berlokasi di Grobogan, Jawa Tengah.

Prosesi pengambilan api yang direncanakan berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025, bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sebuah simbolisme mendalam yang sarat akan nilai-nilai spiritual dan kebangsaan. Api Dharma yang diambil dari Mrapen ini memiliki makna yang sangat penting dalam perayaan Waisak.

Api Abadi Mrapen telah lama menjadi sumber Api Dharma yang digunakan dalam perayaan Waisak Nasional. Api ini melambangkan:

  • Cahaya Kebijaksanaan: Menerangi jalan menuju pemahaman dan kebenaran.
  • Penerang Kegelapan: Menghilangkan kebodohan dan kesesatan.
  • Semangat Kebajikan: Mendorong umat untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama.

Api Dharma bukan hanya sekadar simbol penerangan, tetapi juga representasi semangat untuk menyebarkan kebaikan kepada seluruh umat manusia. Pengambilan Api Dharma selalu diiringi dengan serangkaian ritual khidmat, termasuk penyalaan lilin pancawarna yang melambangkan lima warna Buddha, puja bakti sebagai wujud penghormatan, dan doa bersama yang dipanjatkan oleh berbagai majelis agama Buddha.

Umat Buddha meyakini bahwa Api Dharma mampu menerangi hati, memberikan ketenangan, dan membawa kedamaian, serta menjadi sarana penting untuk mencapai kesucian batin. Prosesi ini diharapkan dapat mewujudkan kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera, tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Lebih dari sekadar simbol spiritual, Api Dharma juga menjadi pengingat untuk terus menyucikan hati dan pikiran dari segala bentuk kebencian dan egoisme. Ia juga melambangkan pentingnya memperkuat cinta kasih dan welas asih dalam kehidupan bermasyarakat. Setelah diambil, Api Dharma akan diarak menuju Candi Mendut, tempat api tersebut disemayamkan sementara sebelum kemudian dibawa ke Candi Borobudur sebagai bagian dari puncak perayaan Waisak.

Prosesi pengambilan dan penyemayaman Api Dharma ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual dalam diri umat Buddha, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme yang mendalam. Seluruh rangkaian kegiatan dilandasi oleh semangat Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi landasan persatuan dan kesatuan bangsa.