Polytron Bidik Pasar ASEAN dengan Ekspor Mobil Listrik G3 dan G3+

Polytron, perusahaan elektronik kebanggaan Indonesia, menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan kendaraan listrik dengan mempersiapkan ekspor mobil listrik G3 dan G3+ ke negara-negara dengan setir kanan. Langkah ini menjadi strategi jitu untuk memperluas jangkauan pasar dan menempatkan Polytron sebagai pemain kunci dalam industri otomotif listrik di kawasan Asia Tenggara.

Kemitraan strategis dengan Skyworth, perusahaan elektronik terkemuka asal Tiongkok, telah membuahkan hasil dengan lahirnya mobil listrik G3 dan G3+ yang resmi diperkenalkan di Indonesia. Polytron menargetkan penjualan yang ambisius, yakni 1.500 unit hingga akhir tahun 2025. Namun, ambisi perusahaan tidak berhenti di pasar domestik. Potensi ekspor, khususnya ke negara-negara dengan sistem kemudi kanan, menjadi fokus utama Polytron.

Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron, mengungkapkan optimisme perusahaan terhadap peluang ekspor mobil listrik. Beliau menekankan bahwa sebagian besar mobil listrik yang berasal dari Tiongkok menggunakan sistem kemudi kiri. Hal ini membuka peluang besar bagi Polytron untuk menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pasar negara-negara ASEAN yang mayoritas menggunakan sistem kemudi kanan.

"Jika kita dapat mempromosikan Polytron untuk right hand drive, kita akan melihat peluang untuk ekspor ke beberapa negara ASEAN," ujar Tekno Wibowo. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Laos menjadi target potensial ekspor mobil listrik Polytron. Kehadiran Polytron di pasar ini diharapkan dapat memberikan alternatif menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan listrik dengan harga yang kompetitif dan sesuai dengan preferensi lokal.

Saat ini, mobil listrik Polytron dirakit di fasilitas milik Handal. Namun, Polytron juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas produksi sendiri untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di masa depan. Langkah ini menunjukkan komitmen jangka panjang Polytron dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

"Semakin banyak penjualan, semakin cepat pabriknya berdiri," tegas Tekno Wibowo, menandakan bahwa pertumbuhan pasar akan menjadi pendorong utama bagi investasi lebih lanjut dalam produksi lokal. Dengan strategi yang matang dan fokus pada inovasi, Polytron bertekad untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.