Trombosis Vena Dalam (DVT): Deteksi Dini dan Penanganan Modern dengan Trombektomi AngioJet
Mengenal Lebih Dekat Trombosis Vena Dalam (DVT)
Trombosis Vena Dalam (DVT) adalah kondisi serius yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh vena dalam, umumnya di kaki. Kondisi ini seringkali menimbulkan gejala yang tidak spesifik, sehingga kerap diabaikan. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, DVT dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, termasuk emboli paru yang berpotensi fatal.
Kasus seorang atlet triatlon berusia 58 tahun menjadi contoh nyata betapa berbahayanya DVT. Awalnya, atlet tersebut hanya merasakan pegal biasa di kakinya. Namun, dalam hitungan hari, pembengkakan yang signifikan muncul. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa atlet tersebut mengalami DVT akibat riwayat operasi patah tulang kaki yang pernah dijalaninya 10 tahun sebelumnya. Kondisi ini diperparah dengan gaya hidup yang kurang aktif.
Penanganan DVT dengan Trombektomi AngioJet
Menyadari adanya masalah, atlet tersebut segera mencari pertolongan medis di Mayapada Hospital Surabaya. Tim dokter, yang dipimpin oleh Dr. dr. Yan Efrata Sembiring, SpB, Sp BTKV subsp VE(K), melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk USG dan CT Angiography. Hasilnya menunjukkan adanya gumpalan darah sepanjang 50 cm di vena paha atlet tersebut.
Langkah awal penanganan adalah pemberian terapi antikoagulan untuk mengencerkan darah dan mencegah gumpalan semakin membesar. Namun, karena keluhan nyeri pada kaki pasien tidak kunjung membaik, tim dokter memutuskan untuk melakukan tindakan Trombektomi AngioJet. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh vena melalui sayatan minimal. Ujung kateter dilengkapi dengan sistem jet khusus yang menyemprotkan cairan bertekanan tinggi untuk menghancurkan gumpalan darah menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian disedot keluar.
Trombektomi AngioJet menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan metode penanganan DVT lainnya, seperti operasi terbuka. Prosedur ini lebih cepat, minim risiko komplikasi, dan memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat. Setelah menjalani Trombektomi AngioJet, kondisi atlet tersebut menunjukkan perbaikan yang signifikan. Nyeri pada kakinya berangsur-angsur berkurang.
Faktor Risiko dan Pencegahan DVT
DVT dapat menyerang siapa saja, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Beberapa faktor risiko DVT meliputi:
- Gaya hidup sedentari: Terlalu lama duduk atau berbaring, terutama setelah operasi besar atau selama perjalanan jauh.
- Kondisi medis tertentu: Cedera kaki, riwayat kanker, penyakit jantung, atau kelainan darah bawaan.
- Kondisi khusus: Kehamilan dan obesitas.
- Kebiasaan merokok: Merusak pembuluh darah dan memicu pembentukan gumpalan darah.
Mengingat banyaknya faktor risiko DVT, langkah pencegahan menjadi sangat penting. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Tetap aktif bergerak, terutama saat melakukan perjalanan jauh.
- Menjaga berat badan ideal.
- Berhenti merokok.
- Rutin memeriksakan kesehatan, terutama jika memiliki faktor risiko.
Gejala DVT yang Perlu Diwaspadai
Mengenali gejala DVT juga penting agar penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin. Beberapa gejala DVT yang perlu diwaspadai meliputi:
- Pembengkakan pada salah satu kaki (jarang terjadi di kedua kaki).
- Nyeri yang terasa semakin parah saat berdiri atau berjalan.
- Perubahan warna kulit kaki menjadi kemerahan atau kebiruan.
- Sensasi hangat pada kaki yang terasa sakit saat disentuh.
Jika gumpalan darah terlepas dan bergerak ke paru-paru (emboli paru), gejala yang muncul bisa berupa sesak napas mendadak, nyeri dada tajam, atau bahkan batuk berdarah. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Layanan Kardiovaskular Terpadu di Mayapada Hospital Surabaya
Mayapada Hospital Surabaya memiliki komitmen kuat untuk memberikan penanganan terbaik bagi pasien dengan DVT dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya. Melalui Cardiovascular Center, rumah sakit ini menyediakan layanan lengkap, mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi pascaoperasi. Layanan gawat darurat Cardiac Emergency tersedia 24/7 melalui nomor 150990. Selain itu, aplikasi MyCare menyediakan akses mudah ke layanan kesehatan, termasuk konsultasi dokter, penjadwalan pemeriksaan, dan informasi medis terpercaya.