Kementerian Kehutanan Mengakselerasi Hilirisasi Produk Kayu UMKM untuk Ekonomi Berkelanjutan
markdown Kementerian Kehutanan tengah berupaya mengakselerasi hilirisasi produk kayu yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini dipandang krusial dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan komitmen tersebut saat mengunjungi sentra produksi CV Tunas Jaya Abadi (TJA) di Bantul, Yogyakarta. CV TJA merupakan contoh sukses UMKM yang mengolah kayu sengon dari Areal Penggunaan Lain (APL) menjadi produk bernilai tinggi, yakni kotak makan ramah lingkungan.
Produk kotak makan kayu sengon ini menjadi alternatif pengganti kemasan plastik dan styrofoam yang sulit terurai. Model bisnis yang dijalankan CV TJA tidak hanya berfokus pada pengurangan sampah plastik. Perusahaan juga memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan bakar alternatif untuk program co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sehingga berkontribusi pada ekonomi sirkular dan transisi energi yang berkelanjutan.
Selain dampak positif terhadap lingkungan, CV TJA juga memberikan kontribusi sosial yang signifikan. Lebih dari 80% pekerja di perusahaan ini adalah perempuan, sebagian besar merupakan ibu rumah tangga yang terlibat dalam proses produksi akhir di rumah masing-masing. Model pemberdayaan ini memperkuat dimensi inklusi sosial dalam bisnis yang berbasis pada sumber daya hutan.
Dengan kapasitas produksi mencapai 3.100 meter kubik per tahun, CV TJA berhasil mengekspor sekitar 11 juta unit kotak makan ke Taiwan setiap tahunnya. Nilai ekspor yang dihasilkan mencapai 594.000 Dollar AS. Keberhasilan ini didukung oleh sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), yang memastikan bahwa produk kayu berasal dari sumber yang legal dan dikelola secara lestari.
Dalam kunjungannya, Menteri Kehutanan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperluas pasar domestik bagi produk kayu UMKM. Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah menjalin kemitraan dengan PT KAI dan Garuda Indonesia untuk menggunakan produk kayu dalam layanan makanan mereka. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk lokal dan mendukung pertumbuhan UMKM.
Lebih lanjut, Raja Juli Antoni menekankan bahwa keberlanjutan di sektor kehutanan tidak hanya terbatas pada konservasi hutan. Transformasi ekonomi melalui inovasi, kolaborasi, dan keberpihakan pada pelaku usaha kecil menjadi kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif. Langkah-langkah konkret seperti hilirisasi produk kayu UMKM menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan visi tersebut.
- Keunggulan CV TJA:
- Menggunakan bahan baku kayu sengon dari APL.
- Menghasilkan produk ramah lingkungan sebagai pengganti plastik.
- Menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah.
- Memberdayakan perempuan dan ibu rumah tangga.
- Memiliki sertifikasi SVLK untuk menjamin legalitas kayu.
Inisiatif ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk mendorong ekonomi hijau dan berkelanjutan. Dengan mendukung UMKM yang beroperasi secara bertanggung jawab dan menghasilkan produk bernilai tambah, sektor kehutanan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian lingkungan.