Kapolres Belawan Dalam Penempatan Khusus Usai Insiden Penembakan: Diduga Melanggar SOP

Mantan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, kini menjalani penempatan khusus (patsus) oleh Propam Polri. Langkah ini diambil menyusul insiden penembakan yang dilakukannya setelah mengalami penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga terlibat tawuran. Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat meminta keterangan langsung dari Oloan karena yang bersangkutan masih dalam proses patsus.

Kompolnas menghormati proses pemeriksaan yang sedang berjalan di Propam dan memastikan bahwa pendalaman informasi dilakukan secara komprehensif, tidak hanya dari Kapolres, tetapi juga dari pihak lain seperti sopir dan ajudan. Investigasi awal Kompolnas mengindikasikan adanya potensi pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh Oloan. Indikasi pelanggaran ini terkait dengan proporsionalitas tindakan yang diambil oleh Kapolres terhadap ancaman yang dihadapi. Namun, detail spesifik mengenai pelanggaran tersebut masih didalami lebih lanjut.

Kompolnas telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap berbagai pihak, termasuk korban penembakan, keluarga, dan anggota kepolisian. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga telah dilakukan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa terdapat sekelompok anak muda yang membawa senjata tajam dan petasan di lokasi kejadian, yang seharusnya steril dari aktivitas tersebut. Keberadaan kelompok ini dikonfirmasi oleh keterangan korban dan petugas Jasa Marga, mengindikasikan adanya potensi ancaman terhadap keamanan pengguna jalan tol.

Choirul Anam menjelaskan bahwa insiden serupa bukan kali pertama terjadi di ruas tol tersebut. Investigasi mengungkap adanya kejadian serupa beberapa hari sebelumnya di lokasi yang berdekatan. Kondisi ini menciptakan situasi rawan dan mengancam keamanan publik di jalan tol. Dalam situasi inilah, Kapolres menghentikan kendaraannya dan terjadilah insiden penembakan.

Detail terkait jarak penembakan dan jumlah peluru yang ditembakkan masih dalam proses investigasi. Kompolnas masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk mengurai jejak digital terkait penembakan tersebut. Proses investigasi masih terus berjalan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api dalam insiden tersebut.