Polri Gencarkan Pemberantasan Premanisme, Legislator Apresiasi Ketegasan Kapolri
Anggota Komisi III DPR RI, Soedeson Tandra, memberikan apresiasi atas tindakan tegas Polri dalam memberantas premanisme di seluruh Indonesia. Apresiasi ini disampaikan seiring dengan penindakan terhadap 3.326 kasus premanisme melalui Operasi Kepolisian Kewilayahan yang digelar serentak di berbagai daerah.
"Sejak dimulainya operasi kepolisian kewilayahan pada 1 Mei 2025, Polri telah berhasil menangani ribuan kasus premanisme yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan perwujudan nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan keamanan kepada masyarakat," ujar Tandra kepada awak media.
Tandra menekankan bahwa langkah-langkah tegas yang diambil oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sangat penting untuk menjawab keresahan masyarakat terkait maraknya aksi premanisme. Ia menegaskan bahwa segala bentuk tindakan premanisme harus diberantas hingga tuntas.
"Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah menunjukkan kepemimpinan yang tegas, cepat, dan responsif dalam menanggapi berbagai permasalahan keamanan. Hal ini sangat krusial untuk memulihkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," tambahnya.
Selain memberantas premanisme, Tandra juga mengapresiasi kinerja Polri dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya penggagalan penyelundupan 71 kg sabu di Jambi. Ia juga mendukung pembentukan Desk Pemberantasan Judi Online yang telah berhasil menangani ribuan kasus dan menyita ratusan miliar rupiah.
"Desk Pemberantasan Judi Online yang dibentuk pada 4 November 2024 telah menunjukkan hasil yang signifikan dengan menangani 1.271 kasus. Dalam kasus terbaru, polisi berhasil menyita dana sebesar Rp 530 miliar dari ribuan rekening bank. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tandra menyoroti keberhasilan Polri dalam membongkar praktik perdagangan ilegal sianida sebanyak 494,4 ton yang diimpor dari China menggunakan perusahaan fiktif. Kasus ini menunjukkan kesigapan Polri dalam menangani kejahatan lintas negara.
"Keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus perdagangan ilegal sianida ini menunjukkan ketanggapan Polri terhadap kejahatan lintas negara. Kinerja ini patut didukung oleh semua pihak karena bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga soal perlindungan terhadap rakyat," tegasnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan bahwa Operasi Kepolisian Kewilayahan merupakan langkah konkret Polri untuk memberantas premanisme yang mengganggu rasa aman masyarakat dan menghambat iklim investasi.
Beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap selama operasi tersebut antara lain:
- Polres Subang mengamankan sembilan pelaku premanisme di kawasan industri.
- Polresta Tangerang menangkap 85 preman.
- Polda Banten berhasil mengamankan 146 orang pelaku.
- Polda Kalimantan Tengah melakukan pemanggilan terhadap Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kalteng terkait penutupan PT BAP.
- Polres Metro Jaksel mengamankan 10 orang yang membawa sajam dan senjata api.