Kasus Mayat Bayi Dikirim via Ojek Online: Dugaan Inses Mencuat dalam Penyelidikan
Kasus pengiriman mayat bayi melalui layanan ojek online di Medan memasuki babak baru. NH (21), tersangka utama dalam kasus ini, membuat pengakuan yang mengejutkan terkait hubungannya dengan R (25), yang juga ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut pengakuan NH kepada pihak kepolisian, ia menjalin hubungan asmara dengan R, yang ternyata adalah kakak kandungnya. Pengakuan ini disampaikan Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan kepada awak media. Namun, pihak kepolisian masih belum dapat memastikan kebenaran pengakuan tersebut. Untuk memastikan apakah bayi tersebut merupakan hasil hubungan inses antara NH dan R, polisi akan melakukan tes DNA. Pemeriksaan DNA ini menjadi krusial untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini.
Selain itu, tim penyidik juga melakukan serangkaian penyelidikan ilmiah atau scientific crime investigation untuk menentukan penyebab kematian bayi tersebut. Proses ini melibatkan berbagai ahli forensik dan medis untuk memastikan tidak ada faktor lain yang menyebabkan kematian bayi.
Inisiatif pengiriman bayi tersebut, menurut keterangan NH, berasal dari R. Alasan mengapa bayi tersebut tidak dimakamkan secara layak masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Motif di balik tindakan tersebut masih menjadi misteri dan terus didalami.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, NH melahirkan bayi tersebut pada tanggal 3 Mei 2025 di kediamannya yang terletak di kawasan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. NH kemudian merawat bayinya seorang diri.
Namun, kondisi bayi tersebut kemudian memburuk dan NH sempat membawa bayinya ke rumah sakit. Karena keterbatasan ekonomi, NH memutuskan untuk membawa bayinya kembali ke rumah. Tragisnya, bayi tersebut meninggal dunia pada tanggal 7 Mei 2025.
Pada tanggal 8 Mei 2025, R mengambil inisiatif untuk membuang mayat bayi tersebut. Ia membungkus jasad bayi ke dalam sebuah kardus dan memesan layanan ojek online untuk mengantarkannya ke pemakaman umum di Jalan Kapten Muchtar Basri.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami motif dan dinamika hubungan antara kedua tersangka. Penyelidikan ini akan melibatkan berbagai aspek psikologis dan sosiologis untuk memahami latar belakang tindakan mereka. Sembari menunggu hasil tes DNA dan forensik, polisi berupaya untuk mengumpulkan bukti-bukti lain yang dapat memperjelas fakta di balik kasus yang menggemparkan ini.
Beberapa poin penting dalam penyelidikan:
- Tes DNA: Memastikan hubungan biologis antara bayi dan kedua tersangka.
- Penyelidikan Forensik: Menentukan penyebab kematian bayi secara pasti.
- Pendalaman Motif: Mengungkap alasan di balik tindakan membuang mayat bayi.
- Dinamika Hubungan: Memahami kompleksitas hubungan antara NH dan R.
Kasus ini masih terus bergulir dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis ini.