Kapolda Metro Jaya Gencarkan Operasi Anti Premanisme, Soroti Peningkatan Kasus Tawuran di Jakarta

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyatakan perang terhadap aksi premanisme dan tawuran yang semakin meresahkan masyarakat. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya kasus tawuran di wilayah hukumnya. Menurutnya, tawuran bukan hanya mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas), tetapi juga menjadi indikasi tumbuhnya bibit-bibit premanisme yang dapat mengancam keamanan di masa depan.

"Fenomena tawuran ini bukan hanya berpotensi besar mengganggu stabilitas Kamtibmas, tapi juga merupakan cikal bakal serta bibit aksi premanisme yang dapat berkembang di masa depan," tegas Karyoto saat memberikan keterangan di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/5/2025).

Data yang dihimpun Polda Metro Jaya menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus tawuran dalam satu bulan terakhir. Tercatat sebanyak 45 kasus tawuran terjadi di wilayah Jakarta selama bulan April 2025. Ironisnya, banyak dari pelaku tawuran yang menggunakan senjata tajam, mengakibatkan luka serius hingga hilangnya nyawa.

"Kejadian tawuran remaja mengalami peningkatan satu bulan terakhir, tercatat ada 45 kasus tawuran yang terjadi selama April 2025 di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujarnya.

Menyikapi situasi ini, Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas dengan menggelar Operasi Anti Premanisme selama dua pekan, mulai tanggal 9 hingga 23 Mei 2025. Operasi ini melibatkan 999 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Operasi ini bertujuan untuk menindak tegas para pelaku premanisme dan kejahatan jalanan lainnya yang meresahkan masyarakat. Penindakan tidak hanya menyasar pelaku tawuran, tetapi juga segala bentuk aksi premanisme yang merugikan masyarakat.

Irjen Pol Karyoto menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk aksi premanisme yang dapat mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. Dia mengimbau masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing, serta melaporkan segala bentuk tindakan kriminal kepada pihak kepolisian.

Fokus Operasi Anti Premanisme:

  • Penindakan tegas terhadap pelaku tawuran.
  • Pemberantasan aksi premanisme di jalanan.
  • Penyitaan senjata tajam dan barang bukti lainnya.
  • Peningkatan patroli di wilayah rawan.
  • Pemberdayaan masyarakat dalam menjaga Kamtibmas.

Dengan digelarnya Operasi Anti Premanisme ini, diharapkan dapat menekan angka kriminalitas, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, serta memutus mata rantai premanisme di wilayah Jakarta Raya.