Antisipasi Banjir Rob, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan di Jalur Pantura Semarang-Demak

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah pesisir Indonesia pada periode 7 hingga 24 Mei 2025. Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah yang diprediksi akan terdampak, dengan perkiraan banjir rob terjadi pada 15 hingga 24 Mei 2025.

Masyarakat yang beraktivitas di kawasan pesisir Pantai Utara (Pantura), khususnya di sekitar Kota Semarang, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Jalur Pantura yang menghubungkan Semarang dan Demak merupakan salah satu titik yang sangat rentan terhadap dampak banjir rob. Genangan air yang timbul sering kali mengganggu kelancaran arus lalu lintas, menyebabkan kemacetan parah, bahkan berpotensi mengakibatkan penutupan jalan sementara.

Guna mengantisipasi potensi kemacetan yang mungkin terjadi akibat banjir rob di wilayah tersebut, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Pantura Semarang-Demak. Kapolsek Genuk Semarang, Kompol Rismanto, menjelaskan bahwa beberapa jalur alternatif telah disiapkan untuk membantu pengendara menghindari area yang terendam banjir.

Berikut adalah jalur alternatif yang dapat digunakan:

  • Dari arah Semarang (Exit Tol Gayamsari) menuju Demak atau Kudus: Pengendara dapat memilih rute melalui Jalan Majapahit, Pasar Mranggen, Jalan Onggorawe, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jalan Pantura Demak.
  • Dari Jalan Soekarno Hatta menuju Demak atau Kudus: Pengendara dapat memanfaatkan jalur alternatif melalui Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Kudu Raya atau Banjar Dowo, Jalan Onggorawe, dan Jalan Pantura Demak.
  • Dari Jalan Kaligawe menuju Demak atau Kudus: Pengendara dapat menggunakan jalur alternatif melalui Simpang Genuksari, kemudian melanjutkan ke Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Kudu Raya atau Banjar Dowo, Jalan Onggorawe, dan akhirnya Jalan Pantura Demak.

Dengan adanya rekayasa lalu lintas dan penyediaan jalur alternatif ini, diharapkan mobilitas masyarakat dan kelancaran arus transportasi di wilayah Pantura Semarang-Demak dapat tetap terjaga selama periode potensi banjir rob. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.