Kasus Sonny Septian: Waspada, Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak Bisa Diam-Diam Mengancam

Kasus Sonny Septian: Waspada, Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak Bisa Diam-Diam Mengancam

Kabar baik datang dari aktor Sonny Septian yang telah pulih setelah menjalani perawatan intensif selama satu bulan akibat penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak. Istri Sonny, Fairuz A. Rafiq, mengungkap rasa syukur atas kesembuhan suaminya yang kini telah dapat beraktivitas normal, termasuk menjalankan ibadah puasa. Namun, kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan bahaya yang mengintai di balik kondisi medis yang seringkali tanpa gejala awal yang mencolok, yakni stenosis arteri karotis.

Penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak, atau stenosis arteri karotis, terjadi akibat penumpukan plak kolesterol di dinding arteri. Proses ini, yang dikenal sebagai aterosklerosis, dapat terjadi di berbagai pembuluh darah di seluruh tubuh. Namun, ketika terjadi di arteri karotis yang memasok darah ke otak, konsekuensinya sangat serius. Pembentukan plak tersebut menghalangi aliran darah kaya oksigen dan nutrisi ke otak, berpotensi menyebabkan kerusakan sel otak yang permanen bahkan kematian. Kondisi ini, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat memicu stroke ringan (transient ischemic attack atau TIA) atau stroke iskemik—keduanya merupakan kondisi medis yang sangat serius dan dapat menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian.

Gejala yang Seringkali Tak Terlihat:

Salah satu tantangan dalam mendiagnosis stenosis arteri karotis adalah minimnya gejala pada tahap awal. Banyak penderita baru menyadari kondisi mereka ketika gejala stroke ringan muncul. Gejala awal yang mungkin muncul, dan seringkali disalahartikan sebagai kondisi medis lain yang lebih ringan, antara lain:

  • Kelelahan yang tak terjelaskan
  • Pembuluh darah di leher yang menonjol
  • Peningkatan denyut jantung
  • Mati rasa
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Keseimbangan yang buruk dan koordinasi tubuh berkurang
  • Tinitus (telinga berdenging)
  • Penglihatan kabur

Namun, penting untuk diingat bahwa gejala-gejala di atas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Gejala Stroke Ringan (TIA) yang Harus Diwaspadai:

Ketika penyumbatan sudah cukup parah untuk mengganggu aliran darah ke otak, gejala yang lebih signifikan akan muncul, menandakan kemungkinan stroke ringan. Gejala-gejala ini meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah atau anggota tubuh, biasanya pada satu sisi tubuh
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Disorientasi atau kebingungan
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
  • Sakit kepala parah

Munculnya gejala-gejala ini menuntut penanganan medis segera. Penundaan penanganan dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen.

Pencegahan dan Pengobatan:

Meskipun tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, risiko stenosis arteri karotis dapat dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Ini meliputi mengontrol tekanan darah, menjaga kadar kolesterol tetap rendah, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Konsultasi rutin dengan dokter untuk pemeriksaan kesehatan juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini atau yang memiliki faktor risiko lain.

Kasus Sonny Septian menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesadaran dan deteksi dini. Jangan abaikan gejala yang muncul, seberapa pun ringan atau umum tampaknya. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, dan mencegah komplikasi serius seperti stroke.