Wamendagri Dorong Keterlibatan Psikolog dalam Program Barak Militer untuk Siswa di Jawa Barat

Pemerintah melalui Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memberikan tanggapan terkait program yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai pelatihan siswa di barak militer. Bima Arya menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pelaksanaan program yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa tersebut.

Menurutnya, keterlibatan aktif dari psikolog dan pakar pendidikan menjadi krusial untuk memastikan program ini berjalan efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan yangHumanis. Bima Arya menjelaskan bahwa pendekatan yang komprehensif akan membantu menghindari kesan represif dan lebih menekankan pada pembentukan karakter yang berkelanjutan.

Bima Arya mengakui bahwa inisiatif ini memiliki potensi positif, terutama dengan melibatkan unsur militer dalam pembentukan karakter siswa. Namun, ia mengingatkan bahwa kedisiplinan sejati harus tumbuh dari kesadaran diri, bukan semata-mata melalui paksaan atau tekanan eksternal.

"Program ini akan semakin kuat dan berdampak positif jika melibatkan berbagai kalangan ahli dan praktisi pendidikan," ujarnya.

Menanggapi polemik yang muncul di masyarakat, Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa program ini tidak melanggar aturan yang berlaku. Kepala daerah memiliki diskresi untuk mengambil kebijakan yang dianggap perlu untuk mengatasi permasalahan di daerahnya. Namun, Kemendagri menekankan bahwa kebijakan yang partisipatif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan akan menghasilkan solusi yang lebih matang dan berkelanjutan.

Bima Arya berharap program ini dapat menjadi contoh baik dalam pembentukan karakter siswa dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

  • Pentingnya Keterlibatan Psikolog
  • Pendekatan Multidisiplin
  • Kedisiplinan dari Kesadaran Diri
  • Diskresi Kepala Daerah