Antam Ungkap Perkembangan Kemitraan dengan Huayou dalam Proyek Baterai Kendaraan Listrik

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memberikan penjelasan terkait kelanjutan investasi dalam proyek baterai kendaraan listrik (EV) bersama perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co, setelah mundurnya LG Energy Solution Ltd (LGES) dari Proyek Titan.

Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, menyampaikan bahwa meskipun LGES telah menarik diri, Antam tetap berkomitmen untuk mengembangkan proyek baterai dengan menggandeng mitra lain dari China, yaitu China Ningbo Contemporary Brun Lygend Co Ltd (CBL). Bahkan, Antam dan CBL telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk merealisasikan proyek tersebut.

Nico menjelaskan bahwa proses negosiasi yang serupa juga dilakukan saat Antam menjajaki potensi pembentukan JV dengan Huayou dan LGES. Namun, pembentukan JV dengan kedua perusahaan tersebut mengalami perlambatan karena skala konsorsium yang lebih besar dan melibatkan mitra yang lebih beragam.

"Saat kami memulai inisiasi dengan Huayou dan LGES, prosesnya serupa, bahkan mungkin lebih lambat. Kami melihat prosesnya berjalan sangat lambat karena konsorsiumnya lebih besar dan mitra-mitranya sangat beragam. Hal ini menambah kompleksitas dalam memajukan ekosistem EV," ujar Nico dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Nico menambahkan bahwa kompleksitas ini dapat dimaklumi karena ekosistem EV yang hendak dibentuk terkonsentrasi di satu negara. Hal ini berbeda dengan ekosistem EV yang dibangun CBL sebelumnya, yang menjadi yang pertama di dunia.

"Pengalaman yang kami peroleh dari kerja sama dengan CBL menunjukkan bahwa progres dengan Huayou dan LGES berjalan sangat lambat. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah untuk mengevaluasi potensi lain jika memang ada. Saat ini, kami sedang melakukan peninjauan bersama dengan pemerintah," jelasnya.

Saat ini, Antam tengah berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Holding BUMN Pertambangan MIND ID, dan Danantara untuk membahas prospek JV yang akan dibangun bersama Huayou.

"Proyek ini membutuhkan kolaborasi yang erat dan dukungan penuh dari pemerintah agar dapat diselesaikan dengan cepat," tutup Nico.

Daftar Poin Penting:

  • Antam tetap melanjutkan proyek baterai EV meski LGES mundur.
  • Antam telah membentuk JV dengan CBL.
  • Proses negosiasi dengan Huayou dan LGES lebih lambat karena kompleksitas konsorsium.
  • Pemerintah turut meninjau potensi kerja sama dengan Huayou.
  • Dukungan pemerintah dibutuhkan untuk mempercepat proyek.