Tragedi Bayi Prematur di Medan: Riwayat Perawatan Medis dan Pengiriman Jenazah yang Mencengangkan

MEDAN – Kasus pengiriman jenazah bayi melalui jasa ojek online di Medan mengungkap fakta pilu terkait kondisi kesehatan bayi tersebut sebelum meninggal dunia. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa bayi malang itu sempat mendapatkan perawatan medis akibat kelahiran prematur dan masalah kekurangan gizi.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Arif Setyawan, mengungkapkan bahwa bayi tersebut sempat dirawat di sebuah rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Bayi itu sempat sakit dikarenakan lahir prematur dan juga kekurangan gizi," ujarnya.

Ibu bayi yang diketahui berinisial NH, seorang pekerja seks komersial (PSK), mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa ayah biologis dari bayinya. Namun, ia mengakui memiliki hubungan dekat dengan seorang pria berinisial R. Guna memastikan garis keturunan bayi tersebut, pihak kepolisian berencana melakukan tes DNA untuk mengetahui apakah R merupakan ayah biologis dari bayi tersebut.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa NH melahirkan bayi tersebut pada tanggal 3 Mei 2025 di kediamannya yang terletak di kawasan Sicanang, Medan Belawan. NH merawat bayinya seorang diri. Namun, kondisi kesehatan bayi terus menurun hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

"Dia melahirkan dan kemudian merawat sendiri bayi tersebut. Karena sakit, bayinya kemudian dibawa ke rumah sakit," terang Gidion.

Namun, karena alasan ekonomi yang terbatas, NH memutuskan untuk membawa pulang bayinya kembali ke rumah. Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 7 Mei 2025, bayi tersebut meninggal dunia.

"Karena keterbatasan ekonomi, bayi itu dibawa kembali ke rumah. Dan pada tanggal 7 Mei, bayi tersebut meninggal dunia," imbuh Gidion.

Keesokan harinya, R berinisiatif untuk menghilangkan jejak dengan cara memasukkan jenazah bayi ke dalam sebuah kardus dan mengirimkannya melalui jasa ojek online. Paket tersebut ditujukan ke area pemakaman umum yang terletak di Jalan Kapten Muchtar Basri.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam kasus ini:

  • Kondisi Kesehatan Bayi: Bayi lahir prematur dan mengalami kekurangan gizi.
  • Perawatan Medis: Bayi sempat dirawat di rumah sakit.
  • Identitas Orang Tua: Ibu bayi adalah seorang PSK, dan ayah biologisnya masih belum diketahui pasti.
  • Tes DNA: Polisi berencana melakukan tes DNA untuk memastikan ayah biologis bayi.
  • Kematian Bayi: Bayi meninggal dunia pada tanggal 7 Mei 2025 akibat kondisi kesehatan yang buruk.
  • Pengiriman Jenazah: Jenazah bayi dikirim melalui jasa ojek online ke area pemakaman umum.