Pengungkapan Penyelundupan Senjata ke Puncak Jaya: Kapolda Papua Tegaskan Tak Terkait Pilkada

Pengungkapan Penyelundupan Senjata ke Puncak Jaya: Kapolda Papua Tegaskan Tak Terkait Pilkada

Kepolisian Daerah (Polda) Papua berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api (senpi) dan amunisi menuju wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah. Penyelundupan yang dilakukan oleh jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini berhasil diungkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz dan tim Opsnal Polda Papua. Inspektur Jenderal Polisi Petrus Patrige Rudolf Renwarin, Kapolda Papua, secara tegas menyatakan bahwa aksi penyelundupan ini sama sekali tidak berkaitan dengan proses politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang tengah berlangsung atau akan berlangsung di wilayah tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Papua dalam konferensi pers di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Sabtu (8/3/2025).

"Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan kasus, kami memastikan bahwa penyelundupan senpi dan amunisi ini tidak memiliki kaitan apapun dengan Pilkada Kabupaten Puncak Jaya," tegas Irjen Pol. Petrus Patrige. Kapolda menekankan bahwa fokus investigasi saat ini tertuju pada jaringan penyelundupan dan upaya pemutusan rantai pasokan senjata ilegal kepada kelompok-kelompok bersenjata. Meskipun demikian, Polda Papua akan terus melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap jaringan dan motif di balik penyelundupan ini, memastikan tidak ada aktor politik yang terlibat.

Mantan Anggota TNI Terlibat Penyelundupan

Investigasi mendapati bahwa pelaku utama penyelundupan merupakan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) yang telah dipecat pada tahun 2022. Pemecatan tersebut diakibatkan oleh tindakan serupa, yakni penyelundupan senjata api dan amunisi ke KKB. Kasus ini kembali menyoroti permasalahan oknum anggota TNI/Polri yang membelot dan bergabung dengan kelompok-kelompok separatis di Papua. Kapolda Papua menyampaikan bahwa kasus ini merupakan insiden yang melibatkan oknum, dan tidak mewakili keseluruhan institusi TNI/Polri. "Tidak semua anggota TNI/Polri memiliki perilaku yang menyimpang. Setiap tahun, ada oknum yang diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) karena berbagai pelanggaran," jelas Irjen Pol. Petrus Patrige. Ia menegaskan kembali komitmen TNI/Polri dalam menjaga keutuhan NKRI dan nasionalisme yang tinggi.

Kronologi Penangkapan dan Barang Bukti

Operasi yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, berawal dari pemantauan intelijen selama sepekan (1-7 Maret 2025). Tim berhasil melacak pergerakan senpi dan amunisi dari Jayapura menuju Puncak Jaya. Pelaku diketahui menyewa mobil jalur Jayapura-Wamena dan menyembunyikan senjata dalam sebuah kompresor. Penangkapan dilakukan pada Kamis (6/3/2025) di KM 76, Kabupaten Keerom, oleh gabungan Satgas Damai Cartenz, Opsnal Polda Papua, dan Reskrim Polres Keerom. Selain pelaku utama, polisi juga mengamankan dua orang lainnya: YK, sopir yang mengangkut pelaku dan barang bukti; serta MP, helper mobil. Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi:

  • 2 senpi laras panjang
  • 4 senpi laras pendek (pistol)
  • 632 butir amunisi kaliber 5,56mm
  • 250 butir amunisi 9mm
  • Kompresor dan barang bukti lainnya

Kasus ini menjadi bukti komitmen aparat keamanan dalam memberantas peredaran senjata ilegal dan aksi-aksi kriminal di Papua. Polda Papua menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan dan memperkuat koordinasi antar instansi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.