Mrapen: Kobaran Abadi dan Jejak Sunan Kalijaga di Tanah Grobogan

Di jantung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berkobar sebuah fenomena alam yang tak lekang oleh waktu: Api Abadi Mrapen. Situs ini bukan sekadar keajaiban geologis, melainkan juga kental akan nilai sejarah dan spiritual, menjadi saksi bisu perjalanan peradaban dan penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Api yang menyembur dari perut bumi ini seolah menentang hukum alam. Hujan deras dan terpaan angin seolah tak mampu meredupkan nyala apinya. Keabadian inilah yang menjadikan Mrapen sebagai tempat sakral, terutama bagi umat Buddha. Setiap tahun, menjelang Hari Raya Waisak, api dari Mrapen diambil untuk kemudian disemayamkan sebagai Api Dharma, simbol penerangan dan kesucian.

Meskipun penjelasan ilmiah menyebutkan bahwa Api Abadi Mrapen berasal dari jebakan gas alam di bawah permukaan bumi, legenda yang melingkupinya tak kalah menarik. Kisah yang dituturkan secara turun-temurun mengaitkan keberadaan api abadi ini dengan Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Walisongo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Menurut cerita rakyat, pada masa peralihan dari Kerajaan Majapahit ke Kesultanan Demak Bintoro, Sunan Kalijaga memimpin pasukannya melewati wilayah Grobogan. Dalam kondisi kelelahan, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya ke tanah dengan maksud mencari sumber air untuk menghidrasi para prajuritnya. Namun, alih-alih air, yang muncul dari bekas tancapan tongkat tersebut adalah semburan api yang tak kunjung padam hingga saat ini.

Konon, di lokasi yang tak jauh dari titik api abadi, Sunan Kalijaga kembali menancapkan tongkatnya. Kali ini, barulah sumber mata air yang muncul. Mata air jernih ini kemudian dikenal dengan nama Sendang Dudo. Hingga kini, Sendang Dudo masih dapat dijumpai dengan diameter sekitar tiga meter dan kedalaman dua meter, menjadi saksi bisu perjalanan sang wali dan bukti keberkahan tanah Grobogan.

Berikut adalah poin-poin penting terkait Api Abadi Mrapen:

  • Lokasi: Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
  • Keistimewaan: Api yang tidak pernah padam secara alami
  • Pemanfaatan: Pengambilan Api Dharma untuk Hari Raya Waisak
  • Legenda: Terkait dengan Sunan Kalijaga dan tongkatnya
  • Fenomena Alam: Jebakan gas alam
  • Sendang Dudo: Mata air yang muncul setelah tancapan tongkat Sunan Kalijaga
  • Waisak 2025: Pengambilan Api Dharma direncanakan pada 10 Mei 2025

Api Abadi Mrapen bukan hanya sekadar fenomena alam atau situs budaya, melainkan juga simbol semangat yang tak pernah padam. Ia adalah representasi dari sejarah, spiritualitas, dan kearifan lokal yang terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Grobogan dan Indonesia.