Rindu Nasi Goreng, Isyarat Pertemuan Prabowo dan Megawati Kembali Menguat

Kerinduan Nasi Goreng: Sinyal Pertemuan Kembali Prabowo dan Megawati Mencuat

Hubungan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan isu politik yang menjadi perbincangan, melainkan sebuah kuliner sederhana: nasi goreng. Cerita tentang kerinduan Prabowo terhadap nasi goreng buatan Megawati menjadi sinyal kuat akan adanya potensi pertemuan kembali antara kedua tokoh tersebut.

Kisah ini bermula dari acara Trisakti Tourism Award di Jakarta, di mana Megawati secara terbuka menceritakan kedekatannya dengan dunia kuliner. Dengan nada bercanda, Megawati mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kemampuan memasak yang mumpuni. Ia bahkan berkelakar bahwa jika mendaftar sebagai chef, dirinya pasti akan diterima.

"Saya jelek-jelek gini, kalau saya daftar sebagai chef pasti diterima. Betul loh. Itu nggak bohong loh," ujar Megawati, disambut tawa hadirin.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati kemudian mengungkap sebuah fakta menarik, yakni Prabowo seringkali menanyakan tentang nasi goreng buatannya. Bahkan, Prabowo disebut berulang kali meminta Megawati untuk memasak nasi goreng untuknya, mengingatkan pada momen pertemuan mereka di tahun 2019 lalu.

"Yang masih nanya terus tuh tahun nggak sopo? Rahasia ya. Siapa? Hayo, Presiden bolak-balik nanya 'Kapan aku dibikinin nasi goreng Mbak ya'. Yo Presiden sopo yo? Terang aja dah," ungkap Megawati.

Pengakuan Megawati ini tentu saja menimbulkan spekulasi di kalangan publik. Banyak yang mengartikan bahwa kerinduan Prabowo terhadap nasi goreng bukan sekadar tentang makanan semata, melainkan juga simbol dari hubungan baik dan kedekatan antara kedua tokoh tersebut. Megawati pun menangkap gelagat tersebut. Ia kemudian melontarkan candaan kepada kader PDIP yang hadir, menawarkan untuk memasak nasi goreng, tentu saja dengan syarat tertentu.

"Itu senang banget loh, nanti tak... siapa mau nasi goreng Ibu Mega? Yo tapi bayar loh. Gimana nggak bayar, masa saya selalu dalam posisi tertekan," imbuh Megawati, disambut gelak tawa kader PDIP.

Isyarat Positif dari Istana

Sinyal positif mengenai potensi pertemuan kembali Prabowo dan Megawati juga datang dari pihak Istana. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan bahwa Prabowo memang merindukan nasi goreng buatan Megawati. Ia bahkan mengungkapkan bahwa saat ini sedang diupayakan agar pertemuan kedua tokoh tersebut dapat segera terwujud.

"Betul (Prabowo kangen nasi goreng buatan Mega)," kata Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Juru Bicara Presiden Prabowo itu juga mengapresiasi silaturahmi yang telah terjalin antara Prabowo dan Megawati beberapa waktu lalu, setelah keduanya tidak bertemu secara langsung selama 2,5 tahun. Prasetyo pun membuka lebar peluang untuk pertemuan lanjutan antara kedua tokoh tersebut.

"Kan kangennya sudah dua setengah tahun, tapi kemarin kan sudah alhamdulillah sudah ketemu beliau berdua," kata Prasetyo.

"(Pertemuan lanjutan) sedang diatur, tenang saja," pungkasnya.

Pertemuan terakhir antara Prabowo dan Megawati terjadi pada awal April lalu, pasca-Lebaran, di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama 1,5 jam secara tertutup.

"Lumayan lama, 1,5 jam, dari mulai 8 (malam) kurang sedikit. Pembicaraan lebih banyak 4 mata sih," kata Dasco di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

Kini, publik menantikan kelanjutan dari kisah "nasi goreng" ini. Apakah kerinduan Prabowo terhadap nasi goreng buatan Megawati akan menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara kedua tokoh tersebut? Waktu yang akan menjawab.