Airlangga Hartarto dan Marty Natalegawa Dianugerahi Penghargaan Tinggi dari Pemerintah Jepang atas Jasa dalam Mempererat Hubungan Bilateral
Pemerintah Jepang memberikan penghargaan tinggi kepada dua tokoh penting Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Menteri Luar Negeri Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, atas kontribusi signifikan mereka dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras kedua tokoh dalam berbagai bidang, mulai dari kerjasama ekonomi hingga diplomasi kemanusiaan.
Airlangga Hartarto menerima penghargaan The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star. Penghargaan ini diberikan atas perannya yang krusial dalam memajukan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jepang. Selama menjabat sebagai Menteri Perindustrian dari tahun 2016 hingga 2019, Airlangga dinilai sangat responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi pelaku usaha Jepang yang berinvestasi di Indonesia. Ia juga dipandang berhasil menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga hubungan ekonomi antara kedua negara terus berkembang pesat.
Dalam pernyataan daringnya pada Jumat (9/5/2025), Airlangga juga menyinggung kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, ke kediaman Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut membahas berbagai proyek kerjasama strategis, termasuk:
- Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat.
- Proyek waste-to-energy di Legok Nangka, Jawa Barat.
Sementara itu, Marty Natalegawa dianugerahi Grand Cordon of the Order of the Rising Sun. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Marty menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya pribadi, melainkan merupakan hasil kerja keras dan kemitraan dari banyak pihak, terutama staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo.
Marty juga mengenang kerjasama erat antara Indonesia dan Jepang, khususnya saat tsunami melanda Jepang pada tahun 2011. Indonesia, menurutnya, mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan kepada Jepang dalam upaya pemulihan. Inisiatif ini mencerminkan semangat mutual assistance dan mendorong negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik untuk turut membantu Jepang.
Selain itu, pada tahun 2011, Marty menggagas Dialog Strategis Tingkat Menteri Indonesia–Jepang yang pertama. Ia juga berperan penting dalam pelaksanaan Konferensi Khusus Menteri Luar Negeri Jepang–ASEAN di Jakarta pascagempa besar di Jepang bagian timur. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Marty dalam mendorong penyaluran bantuan kemanusiaan, baik di tingkat regional maupun bilateral, yang semakin mempererat hubungan Indonesia dan Jepang.