Tragedi Inses di Medan: Bayi Prematur Ditemukan Meninggal dan Dikirim Melalui Ojek Online

Kota Medan digegerkan dengan penemuan mayat bayi laki-laki yang dikirim melalui jasa ojek online. Penyelidikan mendalam mengungkap fakta tragis bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungan sedarah (inses) antara NM dan R, kakak beradik.

Kasus ini bermula ketika MYA, seorang pengemudi ojek online, menerima pesanan untuk mengantarkan sebuah paket ke Jalan Ampera III. Tanpa mengetahui isinya, MYA menjalankan tugasnya. Namun, setibanya di lokasi tujuan, terungkaplah bahwa paket tersebut berisi jasad bayi yang sudah tidak bernyawa.

Penangkapan Pelaku dan Pengakuan Inses

Pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan NM dan R. Setelah diinterogasi, keduanya mengakui bahwa bayi tersebut adalah anak hasil hubungan terlarang mereka. Iptu Dearma Sinaga, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, menjelaskan bahwa keduanya ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Selebes, Kecamatan Medan Belawan.

Kronologi Tragis Kelahiran dan Kematian Bayi

Kombes Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, mengungkapkan bahwa NM mengetahui kehamilannya pada Januari 2025. Pada tanggal 3 Mei 2025, NM melahirkan bayi tersebut secara prematur di Barak Tambunan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, tanpa bantuan medis.

Setelah melahirkan sendiri dan membersihkan diri, NM membawa bayinya ke RS Delima Martubung pada tanggal 7 Mei 2025. Dokter menyatakan bahwa bayi laki-laki tersebut mengalami kekurangan gizi akibat kelahiran prematur dan menyarankan untuk dirujuk ke RS Pirngadi. Namun, NM merasa takut karena tidak memiliki identitas keluarga dan membawa bayinya kembali ke Barak Tambunan Sicanang Belawan.

Tragisnya, pada malam tanggal 7 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, bayi tersebut meninggal dunia. NM dan R kemudian membawa jasad bayi itu ke sebuah hotel di daerah Brayan pada dini hari tanggal 8 Mei 2025. Setelah keluar dari hotel, mereka memesan jasa ojek online untuk mengirimkan jasad bayi tersebut ke Jalan Ampera III.

Motif Pengiriman Jasad Bayi ke Masjid

Motif di balik pengiriman jasad bayi melalui ojek online akhirnya terungkap. Iptu Dearma Sinaga menjelaskan bahwa NM dan R berharap agar jasad bayi tersebut ditemukan oleh marbot masjid dan dimakamkan secara layak. Mereka memilih masjid yang berdekatan dengan kuburan, dengan harapan proses pengkafanan dan pemakaman dapat dilakukan oleh pihak masjid.

R bahkan mencari lokasi masjid tersebut secara acak melalui Google, dengan kriteria utama adanya kuburan di sekitar masjid.

  • Hubungan Inses
  • Kelahiran Prematur
  • Penemuan Mayat Bayi
  • Ojek Online
  • Medan