Xabi Alonso: Transformasi Taktis Real Madrid di Ujung Pena?

Spekulasi mengenai suksesor Carlo Ancelotti di kursi kepelatihan Real Madrid semakin memanas, dan nama Xabi Alonso muncul sebagai kandidat terkuat. Setelah mengumumkan perpisahannya dengan Bayer Leverkusen pada akhir musim mendatang, Alonso diprediksi akan membawa angin segar ke Santiago Bernabeu.

Analis sepak bola kini mulai mengupas kemungkinan strategi yang akan diterapkan Alonso di Real Madrid, salah satunya adalah formasi tiga bek yang sukses ia terapkan di Leverkusen. David Vidal, pengamat Bundesliga, menyoroti perbedaan pendekatan Alonso dibandingkan pelatih Real Madrid sebelumnya seperti Zinedine Zidane dan Carlo Ancelotti. Vidal menggambarkan Alonso sebagai pelatih modern yang mampu mengubah jalannya pertandingan melalui strategi yang matang dan terstruktur.

Formasi Tiga Bek yang Progresif

Walaupun identik dengan formasi tiga bek, Vidal menekankan bahwa gaya bermain Alonso jauh dari sekadar bertahan. Di Spanyol, formasi tiga bek sering diasosiasikan dengan taktik bertahan 5-3-2, namun Alonso mengimplementasikannya dengan cara yang lebih ofensif. Ia sering menggunakan formasi dengan tiga bek dan empat gelandang, di mana pemain sayap seperti Jeremie Frimpong memiliki peran yang sangat ofensif.

Bek-bek tengah Leverkusen seperti Piero Hincapie, Jonathan Tah, dan Edmond Tapsoba juga sering terlihat aktif membantu serangan. Hal ini menunjukkan bahwa Alonso menekankan fleksibilitas dan kemampuan pemain untuk beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan.

Adaptasi di Santiago Bernabeu

Mengenai kemungkinan Alonso membawa sistem tiga bek ke Real Madrid, Vidal meyakini hal itu sangat mungkin terjadi asalkan tim mampu meraih hasil positif. Ia menambahkan bahwa penggemar Real Madrid akan menerima formasi ini jika tim bermain dengan baik dan menunjukkan performa yang meyakinkan. Selain itu, pemain seperti Antonio Rüdiger dan Dani Carvajal memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan peran baru dalam formasi tiga bek.

Kewibawaan dan Kepemimpinan

Selain taktik, Vidal juga menyoroti kepemimpinan dan kharisma Alonso sebagai faktor penting jika ia benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid. Pengalaman Alonso sebagai pemain yang sukses di Real Madrid memberinya keunggulan tersendiri. Ia memiliki kewibawaan yang mirip dengan Zinedine Zidane, yang disegani di ruang ganti karena rekam jejaknya yang gemilang sebagai pemain.

"Itu sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki. Zidane memilikinya. Dia mewakili klub, mengenal sejarahnya, dan itu memberinya ruang gerak. Tidak semua pelatih punya itu, dan di Madrid, itu sangat penting," kata David Vidal.

Potensi kedatangan Xabi Alonso ke Real Madrid bukan hanya tentang perubahan taktik, tetapi juga tentang membawa identitas dan semangat baru ke tim. Dengan pengalaman bermain di klub dan visi sepak bola modern, Alonso berpotensi membawa Real Madrid menuju era baru kesuksesan.