Ribuan Pemuda Indonesia Dilepas untuk Program Pemagangan di Jepang: Menaker Beri Wejangan

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pelatihan dan pemagangan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan mengirimkan ribuan pemuda Indonesia untuk mengikuti program pemagangan di Jepang. Baru-baru ini, sebanyak 1.200 peserta program pemagangan secara resmi dilepas oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Acara pelepasan ini diselenggarakan di Semarang dan difasilitasi oleh DPW III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker Yassierli menyampaikan empat pesan penting kepada para peserta sebelum mereka berangkat ke Negeri Sakura. Pesan-pesan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para peserta selama menjalani program pemagangan dan setelah kembali ke tanah air.

  • Duta Bangsa: Menaker menekankan pentingnya bagi para peserta untuk menjadi duta bangsa yang baik. Mereka diharapkan dapat menunjukkan identitas Indonesia melalui sikap sopan santun, menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran, dan memiliki kedisiplinan yang tinggi.
  • Pembelajaran Berkelanjutan: Program magang ini bukan tujuan akhir, melainkan sebuah proses pembelajaran jangka panjang. Menaker mendorong para peserta untuk terus belajar dan mengembangkan diri selama berada di Jepang. Jangan hanya terpaku pada tugas yang diberikan, tetapi juga aktif mencari pengetahuan dan keterampilan baru.
  • Jaga Jati Diri: Di tengah perbedaan budaya, para peserta diminta untuk tetap memegang teguh nilai dan budaya Indonesia. Jangan sampai terlarut dalam budaya asing dan melupakan identitas diri sebagai bangsa Indonesia.
  • Hormati Orang Tua: Menaker mengingatkan para peserta untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang tua. Komunikasi yang baik dengan orang tua akan memberikan keberkahan dan kemudahan dalam setiap langkah yang diambil.

Program pemagangan ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memperluas akses kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Pemerintah menargetkan 50 ribu peserta magang ke luar negeri pada tahun ini.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang turut hadir dalam acara pelepasan juga memberikan arahan kepada para peserta. Ia berpesan agar para pemagang dapat belajar sebanyak mungkin dari pengalaman di Jepang, terutama mengenai etos kerja dan profesionalisme. Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto menegaskan komitmen organisasinya dalam menjaga kualitas program pemagangan dan mencetak generasi muda yang unggul dan kompetitif.

Program pemagangan ke Jepang ini telah berjalan sejak tahun 1993 dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pembangunan Indonesia. Para peserta diharapkan dapat kembali ke tanah air dengan membawa ilmu, keterampilan, dan modal yang dapat digunakan untuk membangun bangsa.