Tawuran Berulang di Manggarai Resahkan Warga: Aktivitas Ekonomi Terganggu

Konflik Berulang di Manggarai Ganggu Aktivitas Warga dan Ekonomi Lokal

Aksi tawuran yang terus berulang di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, semakin meresahkan warga setempat. Selain menimbulkan rasa takut dan was-was, konflik antar kelompok warga ini juga berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Para pedagang dan pekerja harian mengeluhkan penurunan pendapatan akibat terganggunya aktivitas jual beli dan mobilitas warga.

Dampak Ekonomi dan Sosial:

Tawuran yang kerap terjadi di sekitar kolong rel kereta api dekat Stasiun Manggarai, menjadi momok menakutkan bagi para pelaku usaha kecil dan warga yang mengandalkan pendapatan harian. Beberapa warga mengungkapkan bahwa aksi tawuran seringkali terjadi tanpa mengenal waktu, bahkan pada jam-jam sibuk ketika mereka seharusnya mencari nafkah.

"Jelas mengganggu, menyusahkan kami yang mencari uang. Kadang-kadang tawurannya tidak mengenal waktu. Pernah terjadi saat jam pulang kantor, sore menjelang maghrib, padahal itu waktu kami mencari rezeki," ujar Ali, seorang warga yang berdagang di sekitar lokasi tawuran.

Warga lain, Mukhsin, juga merasakan dampak yang sama. Ia mengungkapkan bahwa lokasi dagangnya tidak jauh dari tempat tawuran sering terjadi, membuatnya merasa khawatir dan kehilangan pelanggan setiap kali konflik pecah. "Kalau lagi tawuran, tidak ada yang membeli. Dibilang terganggu, ya jelas terganggu. Mau memisahkan juga tidak berani, biar menjadi urusan petugas saja," katanya.

Harapan Warga:

Warga berharap pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah Manggarai, terutama di titik-titik rawan tawuran. Kehadiran polisi diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mencegah terjadinya konflik susulan. Soleh, warga lainnya, mengatakan bahwa aksi tawuran membuat warga takut untuk melintas di wilayah tersebut. Ia berharap patroli polisi dapat terus dilakukan untuk menjaga keamanan.

Pemicu dan Kronologi Tawuran:

Menurut keterangan pihak kepolisian, tawuran yang terjadi antara warga RW 04 dan RW 12 Manggarai seringkali dipicu oleh provokasi berupa lemparan petasan. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, menjelaskan bahwa bunyi petasan dari salah satu RW memicu respons dari RW lain, sehingga terjadilah bentrokan.

Dalam sepekan terakhir, tercatat beberapa kali aksi tawuran terjadi di Manggarai. Tawuran pertama terjadi pada Minggu (4/5) malam di sekitar Jalan Tambak. Aksi saling lempar batu dan petasan membuat warga panik dan berhamburan. Dua hari kemudian, tawuran kembali pecah di lokasi yang sama, melibatkan kelompok warga yang sama.

Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan, membenarkan bahwa tawuran tersebut dipicu oleh provokasi petasan dari RW 04 ke RW 12. Pihak kepolisian terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya tawuran susulan.

Daftar Poin Penting:

  • Tawuran di Manggarai berdampak negatif pada aktivitas ekonomi warga.
  • Warga berharap kehadiran polisi dapat memberikan rasa aman.
  • Tawuran sering dipicu oleh provokasi lemparan petasan.
  • Konflik melibatkan warga RW 04 dan RW 12 Manggarai.
  • Polisi berupaya mengendalikan situasi dan mencegah tawuran susulan.