Banjir Depok: Kerusakan Rumah dan Ancaman Longsor Picu Keprihatinan Pemerintah
Banjir Depok: Kerusakan Rumah dan Ancaman Longsor Picu Keprihatinan Pemerintah
Hujan deras yang mengguyur Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (8/3) lalu mengakibatkan bencana banjir yang menimbulkan kerusakan signifikan pada sebuah rumah di Perumahan RGS, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas. Akibatnya, tembok rumah tersebut jebol dan menyebabkan dua korban luka-luka, seorang ayah dan anak perempuannya, yang menderita luka di kaki dan membutuhkan jahitan. Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, langsung meninjau lokasi kejadian pada hari Minggu (9/3) untuk melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah penanganan selanjutnya.
Dalam peninjauannya, Wawalkot Chandra menemukan fakta mengejutkan terkait penyebab utama kerusakan rumah tersebut. Ia menyatakan bahwa tembok rumah warga justru berfungsi sebagai pembatas sungai, bukan turap yang seharusnya menjadi pelindung bantaran sungai. Kondisi ini, menurut Chandra, menjadi salah satu faktor penyebab utama bencana banjir dan kerusakan rumah yang terjadi. Lebih lanjut, Wawalkot juga mencatat adanya dua titik longsor di sekitar lokasi yang berpotensi mengancam keselamatan warga sekitar. Kondisi ini memperparah situasi darurat dan memerlukan penanganan segera.
"Peninjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan dan mencari solusi yang tepat," ujar Chandra dalam keterangannya kepada awak media. "Kami menemukan bahwa kondisi pembangunan di sekitar lokasi menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Tembok rumah warga yang berfungsi sebagai pembatas sungai, bukan turap yang seharusnya ada, merupakan indikasi penting dari permasalahan ini." Chandra menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap tata kelola pembangunan di sekitar aliran sungai untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerintah Kota Depok, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), telah diinstruksikan untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi bencana. Jika perbaikan longsoran tidak dapat dilakukan dengan segera, maka evakuasi warga yang rumahnya berdekatan dengan bantaran sungai akan segera dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih banyak. Wawalkot Chandra menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan rencana evakuasi yang matang bagi warga sekitar untuk mengantisipasi potensi hujan susulan yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.
"Perintah dari Bapak Wali Kota sangat jelas," tegas Chandra. "Kami harus turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan mengambil keputusan cepat. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami." Selain penanganan langsung terhadap kerusakan dan potensi longsor, pemerintah kota juga berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab banjir dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Hal ini termasuk pengembangan sistem peringatan dini banjir dan peningkatan infrastruktur penanggulangan bencana di wilayah rawan banjir di Kota Depok.
Langkah-langkah yang telah dan akan diambil pemerintah meliputi:
- Peninjauan langsung lokasi bencana oleh Wakil Wali Kota.
- Koordinasi dengan Dinas PUPR untuk penanganan longsor dan perbaikan infrastruktur.
- Persiapan rencana evakuasi warga yang rumahnya berada di zona rawan.
- Evaluasi kondisi pembangunan di sekitar aliran sungai.
- Investigasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek mitigasi bencana dan keselamatan warga. Semoga langkah-langkah yang diambil pemerintah dapat segera memberikan solusi dan mencegah jatuhnya korban jiwa lebih banyak.