Solidaritas Abadi: Tujuh Wanita Wujudkan Mimpi Pensiun Bersama dalam Rumah Impian

Di tengah arus individualisme yang semakin kuat, kisah persahabatan sejati yang terjalin erat menjadi oase yang menyegarkan. Tujuh wanita asal Tiongkok membuktikan bahwa impian besar dapat diwujudkan bersama, bahkan setelah puluhan tahun persahabatan. Mereka berhasil mewujudkan rumah impian untuk masa pensiun mereka, sebuah simbol komitmen dan solidaritas yang menginspirasi.

Berawal dari candaan ringan pada tahun 2008, ketujuh sahabat ini mulai merencanakan masa depan mereka bersama. Ide untuk menghabiskan masa pensiun di bawah satu atap awalnya terdengar seperti khayalan belaka. Namun, seiring berjalannya waktu, candaan itu berubah menjadi tekad yang kuat. Mereka sepakat untuk mewujudkan impian tersebut, menabung bersama dan mencari properti yang sesuai dengan visi mereka.

Setelah sepuluh tahun perencanaan dan pengumpulan dana, impian itu akhirnya menjadi kenyataan. Mereka menemukan sebuah rumah bata terbengkalai di tengah hamparan sawah yang luas di Guangzhou, Tiongkok. Rumah seluas 700 meter persegi dengan 3,5 lantai itu dibeli dengan harga yang fantastis, sekitar US$ 584.000. Meski membutuhkan renovasi besar-besaran, mereka melihat potensi besar dalam properti tersebut.

Rumah itu kemudian direnovasi dan didekorasi dengan gaya yang unik dan mencerminkan kepribadian masing-masing. Mereka melengkapi rumah itu dengan berbagai fasilitas, seperti:

  • Tikar tatami besar untuk berkumpul
  • Ruang minum teh yang nyaman
  • Meja makan panjang untuk santap bersama
  • Kolam renang untuk relaksasi
  • Paviliun yang terhubung dengan jalan setapak dari bambu

Bahkan, sebagian besar furnitur diimpor dari India dan Maroko, menambah sentuhan eksotis pada hunian mereka.

Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol persahabatan abadi. Mereka membayangkan masa depan yang penuh dengan kebersamaan, memasak bersama, memanggang di ladang, bernyanyi, dan berbelanja di desa.

Menariknya, mereka bahkan bercanda bahwa masing-masing dari mereka harus menguasai satu keterampilan agar tidak bosan dan tidak saling bertengkar. Hasilnya, ada yang ahli memasak, ada yang menguasai pengobatan tradisional Tiongkok, ada yang mahir bermain alat musik, dan ada yang gemar berkebun.

Kisah ketujuh sahabat ini menjadi viral dan menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejak mereka. Solidaritas dan komitmen mereka membuktikan bahwa impian besar dapat diwujudkan bersama, asalkan ada tekad dan kerja sama yang kuat. Rumah impian mereka bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga simbol persahabatan abadi yang akan terus bersemi hingga masa tua.